Belanja Negara Tembus Rp1.016,3 Triliun, Defisit APBN Tercatat 0,09 Persen dari PDB

foto: dok. Kemenkeu

Pasardana.id - Pendapatan negara hingga 31 Mei 2025 terealisasi sebesar Rp995,3 triliun.

Angka itu setara 33,1% dari target APBN 2025 yang mencapai Rp3.005,1 triliun.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indawati, capaian ini dipengaruhi oleh ekonomi global, geopolitik, dan perkembangan harga komoditas.

“Di tengah tensi global yang memuncak dan volatilitas dari pasar keuangan maupun perekonomian global, Indonesia tetap bisa menjaga stabilitas ekonomi dan juga menjaga stabilitas kebijakan fiskalnya yang responsif dan adaptif, namun tetap terjaga dari sisi kesehatan APBN-nya sendiri,” kata Sri Mulyani, dikutip Rabu (18/6/2025).

Sementara itu, belanja negara sebesar Rp1.016,3 triliun mempengaruhi kondisi ekonomi antara lain melalui berbagai program prioritas untuk menjaga ekonomi nasional.

Realisasi ini merupakan 28,1% dari total belanja APBN 2025.

Secara umum, Sri Mulyani juga menyampaikan kinerja APBN 2025 masih menyumbangkan ekspansi di tengah situasi ekonomi yang melemah akibat dinamika global dan pengaruhnya terhadap kondisi dalam negeri.

“APBN mencoba menahan perlemahan itu melalui countercyclical," ujar Menkeu.

Alhasil, defisit APBN juga terkendali di 0,09% Produk Domestik Bruto (PDB) untuk menghadapi tekanan dan pelemahan ekonomi agar tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat dengan surplus keseimbangan primer Rp192,1 triliun.

"Dengan realisasi belanja yang terus dioptimalkan dalam mendukung program prioritas pemerintah, APBN akan terus berperan dalam keberlanjutan pembangunan nasional dan stabilitas perekonomian di tengah gejolak geopolitik dan pasar global," kata Sri Mulyani menambahkan.