ANALIS MARKET (18/6/2025): IHSG Berpotensi Menguat

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (17/6), IHSG ditutup naik 0.54%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp197 Miliar.  

Saham yang paling banyak di net buy asing adalah ANTM, BBCA, TLKM, AMRT, dan TPIA. 

Sementara itu, Wall Street ditutup melemah karena konflik Israel-Iran berlanjut untuk hari kelima dan membuat kecemasan investor tetap tinggi, dengan militer AS memindahkan jet tempur ke Timur Tengah. Selasa (17/6), indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,70%, S&P 500 turun 0,84% dan Nasdaq Composite turun 0,91%. Mengutip tiga pejabat AS, bahwa militer AS mengerahkan lebih banyak pesawat tempur ke Timur Tengah dan memperluas pengerahan pesawat tempur lainnya. Presiden Donald Trump menyerukan "penyerahan tanpa syarat" ke Iran. Perang di kawasan Timur Tengah ini dimulai pada hari Jumat (13/6) ketika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran. Selain konflik Timur Tengah, investor mencermati dengan saksama informasi baru tentang tarif Trump, RUU pemotongan pajak, dan suku bunga AS. Keputusan kebijakan moneter Federal Reserve diharapkan pada Rabu (18/6). Di sisi lain, saham pertahanan naik, termasuk Lockheed Martin, yang naik 2,6%. Sedangkan, saham Enphase Energy anjlok 24% dan Sunrun anjlok 40%. Sementara itu, saham Eli Lilly anjlok 2% setelah perusahaan setuju mengakuisisi Verve Therapeutics hingga $1,3 miliar. 

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik mixed pada Selasa (17/6), seiring para investor mencermati perkembangan konflik antara Israel dan Iran. Teheran dikabarkan menunjukkan kesiapan untuk bernegosiasi, sehingga menumbuhkan harapan bahwa ketegangan dapat diredam. Selain isu geopolitik, Bank sentral Jepang (Bank of Japan) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,5% dan mengumumkan rencana memperlambat penarikan diri dari pasar obligasi mulai tahun depan, sebagai bentuk kehati-hatian di tengah volatilitas pasar yang meningkat. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,59%, dan indeks Topix naik 0,35%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,12%, sedangkan indeks Kosdaq turun 0,21%. Selain itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,08% dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,34%.  

Menyikapi beragam kondisi tersebut, dalam riset Rabu (18/6), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “Jika IHSG masih bertahan di atas support 7120, maka IHSG masih berpeluang naik ke 7190-7200. Katalis hari ini menunggu pengumuman BI rate. Diperkirakan Support IHSG: 7120-7130 dan Resist IHSG: 7190-7200.” 

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu; BUMI, TOBA, DKFT, BKSL, CMRY, dan BREN. 

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya; 

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 124-127, cutloss di bawah 123. Target dekat di 130-135. 

TOBA, Spec Buy dengan area beli di 900-925, cutloss di bawah 870. Target dekat di 960-1000. 

DKFT, Spec Buy dengan area beli di 466-472, cutloss di bawah 462. Target dekat di 478-486. 

BKSL, Spec Buy dengan area beli di 126-128, cutloss di bawah 123. Target dekat di 131-134. 

CMRY, Spec Buy dengan area beli di 4770-4830, cutloss di bawah 4730. Target dekat di 4880-4950. 

BREN, Spec Buy dengan area beli di 6350-6400, cutloss di bawah 6300. Target dekat di 6500-6650.