Wall Street Melemah Dipicu Mencuatnya Tensi Geopolitik di Timur Tengah

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Rabu (11/6/2025) dipicu mencuatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 1,1 poin menjadi 42.865,77. Indeks S&P 500 melemah 16,57 poin, atau sekitar 0,27 persen, menjadi 6.022,24. Indeks komposit Nasdaq merosot 99,11 poin, atau sekitar 0,5 persen, menjadi 19.615,88.

Tensi geopolitik di Timur Tengah mencuat setelah Amerika Serikat dikabarkan tengah mempersiapkan untuk mengevakuasi para staf kedutaannya di Irak. Seorang pejabat berwenang mengatakan ada kemungkinan anggota keluarga militer AS akan meninggalkan Bahrain.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh menatakan akan terjadi serangan terhadap pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah apabila kesepakatan nuklir dengan AS gagal terjadi.

Data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen AS sedikit naik pada Mei, dengan para ekonom memperkirakan inflasi berakselerasi dalam beberapa bulan ke depan akibat kebijakan tarif AS.

Inflasi tahunan mencapai 2,4 persen, lebuh rendah dari estimasi para ekonom inflasi 2,5 persen.

Menurut instrumen FedWatch CME Group, probabilitas terjadinya pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada September mencapai 70 persen.

Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa kesepakatan dagang AS-Tiongkok telah tercapai. Pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan berbagai komponen industri yang penting yang sempat diberlakukan Tiongkok dihapuskan.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Tiongkok memberi izin bagi AS untuk menetapkan tarif 55 persen terhadap produk-produk impor dari Tiongkok, sedangkan Tiongkok memberlakukan tarif 10 persen terhadap produk-produk yang diimpor dari Tiongkok.

Saham perusahaan e-commerce Amazon merosot 2 persen, sedangkan saham perusahaan teknologi Nvidia turun 0,8 persen.

Saham perusahaan manufaktur mobil elektrik Tesla naik 0,1 persen setelah CEO Elon Musk mengatakan ia menyayangkan berbagai pstingan negatif di media sosial yang ia buat pekan lalu terkait Trump karena postingan-postingan tersebut berlebihan.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, tujuh sektor melemah dengan indeks sektor kebutuhan non primer konsumen dan material masing-masing turun 1,02 persen dan 0,98 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange stabil, dengan harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 tetap US$3.343,7 per ons. Nilai tukar dolar AS melemah dengan indeks dolar AS turun 0,13 persen.

Bursa saham Eropa melemah pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,3 persen, seiring merosotnya saham sektor ritel.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 11,27 poin, atau sekitar 0,13 persen, menjadi 8.864,35. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman turun 38,66 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 23.948,9.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melemah 87 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 14.134,1. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, merosot 28,43 poin, atau sekitar 0,36 persen, menjadi 7.775,9.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi 1,353 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1796 euro per pound.