ANALIS MARKET (17/4/2025): IHSG Berpotensi Kembali Terkoreksi

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (16/4), IHSG ditutup turun 0.65%, dan kembali disertai net sell asing sebesar Rp365 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBNI, BMRI, ADRO, BBRI, dan BBCA.

Sementara itu, Indeks-indeks utama Wall Street melemah pada perdagangan Rabu (16/4). Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran investor terhadap prospek sektor teknologi dan dampak kebijakan tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Kemudian pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell mengenai risiko ekonomi AS akibat tarif tersebut. Dow Jones Industrial Average turun 1,73%, S&P 500 turun 2,24% dan Nasdaq Composite turun signifikan sebesar 3,07%. Tekanan jual semakin dalam setelah saham Nvidia melemah 6,9%, setelah perusahaan mengumumkan akan mencatat beban kuartalan sebesar US$ 5,5 miliar terkait larangan ekspor chip H20 ke China dan negara lain. Pemerintah AS mewajibkan lisensi khusus untuk pengiriman chip tersebut dari AS ke China. Selain itu, saham Nvidia setelah laporan The New York Times menyebutkan bahwa pemerintahan Trump sedang mengambil langkah untuk menindak startup China DeepSeek, salah satu mitra Nvidia. Kemudian, saham AMD anjlok 7,4%, dan Micron Technology melemah 2,4%. Saham ASML mengecewakan, saham turun 7%.

Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (17/4), seiring tekanan dari Wall Street yang turun. Sentimen investor dibayangi oleh kekhawatiran tarif dan terhadap rilis data ekonomi utama dari China. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,01% dan Topix turun 0,61%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,21%, sementara indeks small-cap Kosdaq melemah 1,80%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,04%. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong menurun 1,91%. Sedangkan, CSI300 China naik 0,31% dan Shanghai Composite turun 0,26%. Data ekonomi China, produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 5,4% YoY pada 1Q25 atau lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 5,2%. Sedangkan, produksi industri tumbuh 7,7% pada bulan Maret dibandingkan tahun lalu. Penjualan ritel meningkat 5,9%, atau jauh lebih tinggi dari kenaikan yang diperkirakan sebesar 4,3%. Di sisi lain, ketegangan dagang antara AS dan China kembali meningkat. Otoritas China memerintahkan maskapai untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing, sebagai respons terhadap perang tarif masih berlanjut.

Menyikapi beragam kondisi tersebut, dalam riset Kamis (17/4), Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas menyebutkan, bahwa IHSG hari ini berpotensi kembali terkoreksi seiring the Fed mengisyaratkan hold rate lebih lama.

“Diperkirakan Support IHSG: 6200-6300 dan Resist IHSG: 6450-6500,” jelasnya.

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: HRTA, PSAB, AMRT, MBMA, PTRO, dan BRIS.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

HRTA, Spec Buy dengan area beli di 580-590, cutloss di bawah 555. Target dekat di 610-660.

PSAB, Spec Buy dengan area beli di 314-318, cutloss di bawah 306. Target dekat di 328-350.

AMRT, Spec Buy dengan area beli di 1930-1950, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 1970-2000.

MBMA, Buy if Break 280 dengan target dekat di 288-300. Jika belum break di atas 280, hindari dulu.

PTRO, Spec Buy dengan area beli di 2300, cutloss di bawah 2250. Target dekat di 2350-2430.

BRIS, Spec Buy dengan area beli di 2460, cutloss di bawah 2430. Target dekat di 2500-2540.