ANALIS MARKET (10/3/2025): Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak terbatas pada sesi perdagangan terakhir pekan lalu.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) tidak berubah di level 6,65%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) tetap berada di level 6,86%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) kembali ditutup di level 6,87%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp22,9 triliun hari Jumat, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp21,4 triliun.
FR0103 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,6 triliun dan Rp2,8 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,8 triliun.
Laporan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan beli neto oleh investor asing sebesar Rp8,99 triliun berdasarkan data transaksi untuk periode 3-6 Maret.
Flow tersebut terdiri dari beli neto sebesar Rp9,53 triliun di pasar SBN, beli neto sebesar Rp0,34 triliun di pasar saham, dan jual neto sebesar Rp0,88 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Berdasarkan data setelmen per 6 Maret 2025, selama tahun 2025 nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp20,12 triliun di pasar saham, beli neto Rp19,01 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp6,11 triliun di SRBI.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,28%, bergerak dari level Rp16.340/US$ di hari Kamis menjadi Rp16.295/US$ di hari Jumat (07/3).
Dari eksternal, Indikator global per posisi Jumat menunjukkan sentimen yang cenderung sedikit negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun meningkat dibandingkan hari sebelumnya sebesar 3bp menjadi 4,09%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,32%.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 77bp.
Secara week-over-week, yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 8bp sementara CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 2bp.
Nilai tukar Rupiah terhadap US$ juga menguat sebesar 1,81% dibandingkan level minggu sebelumnya.
Sejalan dengan indikator-indikator di atas, yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) mencatatkan penurunan mingguan sebesar 4bp menjadi 6,87%.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Untuk periode 10-14 Maret, BNI Sekuritas memperkirakan yield SUN 10-tahun akan bergerak di kisaran 6,71-6,99%. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0090, FR0094, FR0052, FR0087, FR0075,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Senin (10/3).