Menhub Usulkan WFA di Momen Libur Nyepi dan Lebaran 2025

Foto : istimewa

Pasardana.id - Momen libur Hari Raya Nyepi dan Lebaran pada tahun 2025 ini saling berdekatan.

Yakni, Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Idul Fitri diprediksi jatuh pada 31 Maret hingga 1 April 2025.

Menyikapi hal ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pun mengusulkan untuk menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA).

Menurut dia, WFA diperlukan karena kemungkinan pergerakan masyarakat akan tinggi dalam periode waktu tersebut. 

“Kami rekomendasikan pemerintah bisa menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025, sehingga tidak terjadi kepadatan mobilitas yang begitu tinggi sebelum Lebaran,” kata Dudy melalui keterangan resmi pada Senin (17/2).

Tak hanya itu, dirinya juga akan menerapkan kebijakan pembatasan angkutan barang dan mengantisipasi kemacetan jalur arteri—terutama arah Jakarta menuju Jawa Tengah. 

Sementara  itu, terkait dengan pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan Angkutan Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyediakan angkutan mudik gratis, menerapkan rekayasa lalu lintas dan sistem ganjil genap.

“Kami juga akan membatasi penggunaan sepeda motor, membatasi angkutan penyeberangan, mendiskon tarif jalan tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara,” beber Dudy.

Terkait dengan persiapan Angkutan Lebaran 2025, Dudy mengaku sudah melakukan persiapan sejak bulan lalu.

Yakni dengan mendatangi sejumlah kementerian terkait untuk melakukan koordinasi, mulai dari Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Perdagangan, dan Menteri Dalam Negeri.

“Kemenhub juga akan segera merampungkan survey untuk mengetahui prediksi pergerakan masyarakat pada masa Angkutan Lebaran 2025,” kata Dody melalui keterangan resmi pada (14/2) lalu.

Dari hasil survey ini, menurut Dudy, menjadi hal penting untuk menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan.