Kena Pangkas Anggaran, Jatah BGN Buat Program MBG Berkurang Rp200,2 Miliar

Foto : istimewa

Pasardana.id - Terimbas adanya Instruksi Presiden (Inpres), Badan Gizi Nasional (BGN) juga turut terkena efisiensi dengan pemangkasan anggaran sebesar Rp200,2 miliar.

Kepala BGN, Dadan Hindayana usai rapat tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2) mengatakan, bahwa pihaknya pun akhirnya ikut terkena bagian dari kebijakan yang cetuskan oleh Presiden Prabowo.

"Kan ini sudah instruksi Presiden bahwa terjadi efisiensi pada anggaran belanja nasional dan daerah," ujar dia.

Sebelumnya, BGN masuk dalam daftar 16 kementerian/lembaga (K/L) yang selamat dari penghematan anggaran.

Namun, keputusan kemudian berubah menyusul rekonstruksi anggaran pada Selasa (11/2).

Dadan mengungkap alasan dari perubahan kebijakan itu bermula saat Presiden Prabowo Subianto mengunjungi kantor BGN.

Prabowo, kata Dadan, ingin BGN melakukan efisiensi anggaran di sektor pengadaan lahan infrastruktur yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Presiden menyampaikan kalau bisa pinjam lahan, pinjam pakai saja. Jadi ada anggaran yang bisa diefisienkan terkait dengan pengadaan lahan," kata Dadan. 

Ia pun menyebut beberapa lahan yang bisa dipinjam untuk membangun SPPG ialah lahan milik instansi lain seperti kementerian, Pemerintah Daerah hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Meski besaran anggaran yang dipangkas kurang lebih 0,2845 persen, kini anggaran yang didapat oleh BGN jadi berkurang Rp200,2 miliar.

Hanya saja, Dadan memastikan pemangkasan anggaran senilai Rp 200,2 miliar itu tidak memotong anggaran pegawai. 

"Enggak ada (terdampak ke MBG). Kalau seluruh kementerian untuk anggaran pegawai kan enggak ada yang kena pangkas, program makan bergizi juga tidak kena," tutup Dadan.

Sebagai informasi, semula BGN mendapatkan anggaran Rp71 triliun pada tahun 2025 ini.

Namun, setelah Presiden Prabowo Subianto meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025, anggarannya menjadi berkurang sebesar Rp200,2 miliar.