ANALIS MARKET (12/2/2025): IHSG Diperkirakan Rentan Koreksi

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (11/2), IHSG ditutup turun -1,75% ke level 6.531,99.
Investor asing mencatatkan net sell sebesar 469 miliar (all market) dan net sell sebesar 440 miliar (RG market).
5 saham dengan net buy tertinggi asing adalah BBRI (212,9 miliar), AMRT (49,5 miliar), BRIS (40,7 miliar), ASII (32,7 miliar), BUKA (29,5 miliar).
Sementara itu, 5 saham dengan net sell tertinggi adalah BMRI (237,3 miliar), BBCA (119,2 miliar), TLKM (118,8 miliar), BREN (95,8 miliar), BBNI (58,5 miliar).
Secara teknikal, IHSG ditutup lebih rendah dan support breakdown.
Indikator dari stokastik masih bearish, histogram MACD bergerak bearish (garis miring) dan volume menurun.
Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi (DJI +0,28%, GSPC +0,03%, IXIC -0,36%).
EIDO ditutup turun -1,14%.
Saham AS menghadapi sesi yang beragam pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan sikap hati-hati Ketua Fed Jerome Powell mengenai suku bunga dan tarif baru 25% Presiden Trump, yang memicu kekhawatiran atas potensi perang dagang.
Powell, dalam kesaksiannya di Komite Perbankan Senat, menegaskan kembali bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, dengan mengutip ekonomi yang kuat dan inflasi yang terus-menerus di atas target 2%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks hari ini diperkirakan akan rentan terhadap koreksi lebih lanjut, tetapi masih ada peluang rebound teknis.
Hari ini ada rilis data Penjualan Ritel untuk periode Desember YoY (Sebelumnya 0,9% Fcst. 3,7%).
“Skenario bearish: Jika bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan melemah ke kisaran support 6.460 –6.480. Skenario Bullish: Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menguat hingga ke kisaran resistance 6.565 – 6.585,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Rabu (12/2).