Indeks Kospi Naik 0,71 Persen

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 17,78 poin, atau sekitar 0,71 persen, pada Selasa (11/2/2025), menjadi 2.539,05.
Volume perdagangan moderat mencapai 439,21 juta saham senilai 10,57 triliun won atau sekitar US$7,27 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 469 berbanding 408.
Angka indeks menguat mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang dipicu lonjakan saham sektor teknologi.
Penguatan terjadi meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif 25 persen terhadap seluruh baja dan aluminium impor. Tarif tersebut juga berlaku bagi baja yang diimpor dari Korea Selatan, mulai 12 Maret mendatang.
“Kebijakan tarif Trump menciptakan volatilitas pasar, namun isu tersebut telah terefleksikan di pasar saham dalam tiga sampai empat bulan terakhir,” jelas Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing meraup saham senilai 144,09 miliar won dan 245,73 miliar won, sedangkan investor ritel melepas saham senilai 472,61 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing meningkat 0,18 persen dan 0,81 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing menguat 3,89 persen dan 0,39 persen.
Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan baja POSCO Holdings masing-masing merosot 1,01 persen dan 0,84 persen. Saham perusahaan otomtif Hyundai Motor berakhir datar, sedangkan saham Kia melemah 0,85 persen.
Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing meningkat 0,44 persen dan 0,82 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 1,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.425,6 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia mengalami pelemahan hari ini, di kala Bursa Efek Tokyo tutup sehubungan berlangsungnya libur National Foundation Day di Jepang. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,31 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1,2 poin menjadi 8.484. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Thailand menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 4,11 poin, atau sekitar 0,12 persen, menjadi 3.318,06. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 227,12 poin, atau sekitar 1,06 persen, menjadi 21.294,86.