ANALIS MARKET (10/2/2025): Potensi Techncial Rebound di Depan Mata

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Wall Street berakhir turun tajam dan imbal hasil US Treasury acuan melonjak pada perdagangan hari Jumat (08/02/25) menyusul laporan US Payroll yang bervariasi, sentimen data konsumen yang lemah, serta kekhawatiran perang dagang yang kembali muncul.

Ketiga indeks saham utama AS berakhir di teritori negatif dalam aksi sell-off yang semakin menukik setelah munculnya laporan bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera mengumumkan tarif baru.

Semua indeks mencatat kerugian pada minggu lalu.

Dow Jones Industrial Average turun 444,23 poin, atau 0,99%, menjadi 44.303,40, S&P 500 melemah 0,95%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,36%.

Sementara itu, indeks saham MSCI global turun 6,14 poin, atau 0,70%, menjadi 869,20.

MARKET SENTIMENT: Laporan ketenagakerjaan yang sangat dinanti-nantikan menunjukkan AS menambah 143.000 pekerjaan pada bulan Januari, 53,4% lebih sedikit dari 307.000 yang direvisi naik pada bulan Desember. Laporan tersebut, yang terdistorsi oleh revisi acuan tahunan, bersama dengan kebakaran hutan California dan cuaca dingin yang tidak biasa, juga menunjukkan pertumbuhan upah per jam yang lebih panas dari perkiraan, serta penurunan yang mengejutkan dalam tingkat pengangguran, menjadi 4,0% dari 4,1%. Sayangnya, laporan terpisah dari University of Michigan yang terpandang menunjukkan sentimen konsumen telah memburuk secara tak terduga bulan ini karena ekspektasi inflasi melonjak.

– Indeks utama memperpanjang kerugian setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mengumumkan putaran baru tarif timbal balik (reciprocal tariffs) di banyak negara minggu depan. Ia berencana untuk mengumumkan tarif tambahan sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke AS pada hari Senin ini, dan juga akan mengumumkan bea masuk timbal balik atas apa yang ia lihat sebagai praktik perdagangan yang tidak adil , pada hari Selasa atau Rabu ; yang mana kedua bea masuk tsb akan efektif segera. Ancaman tarif Trump muncul beberapa hari setelah bea masuk 10% terhadap China mulai berlaku, Beijing pun telah membalas dengan serangkaian tindakan dan bea masuk. Trump juga sempat mengancam bea masuk 25% terhadap Kanada dan Meksiko demi peningkatan kontrol perbatasan yang lebih ketat, walau telah menunda bea masuk atas jaminan dari kedua negara. Harap diketahui, Kanada, Brasil, Meksiko, Korea Selatan, dan Vietnam adalah pengekspor baja terbesar ke AS. Kanada juga sejauh ini merupakan pengekspor aluminium terbesar ke AS. Trump pada masa jabatan pertamanya mengenakan bea masuk 25% untuk baja dan bea masuk 10% untuk aluminium, tetapi kemudian memberikan kuota bebas bea kepada sekutu seperti Kanada, Meksiko, dan Brasil. Sementara mengenai tarif timbal balik (reciprocal tariffs), Presiden AS tsb secara konsisten mengkritik bea masuk impor yang tidak merata yang dikenakan oleh negara lain pada barang-barang AS. Ia telah lama mengkritik tarif 10% Uni Eropa pada impor mobil AS, yang jauh lebih tinggi daripada bea masuk 2,5% yang dikenakan oleh AS.

– MUSIM LAPORAN KEUANGAN: Amazon melaporkan pertumbuhan yang mengecewakan di segmen komputasi cloud dan laba serta pendapatan kuartal pertama yang lebih rendah dari perkiraan. Kekecewaan serupa dari Microsoft dan Alphabet di awal minggu memicu kecurigaan bahwa saham teknologi berkapitalisasi besar dan saham yang terkait dengan teknologi sedang kehilangan momentum, apalagi menyusul sell-off yang disebabkan oleh sentimen munculnya model AI China DeepSeek.

MARKET EROPA & ASIA: Saham Eropa mengikuti penurunan saham AS karena investor semakin gelisah atas kemungkinan meningkatnya perang dagang, sementara ramalan peringatan laba yang mengerikan dari Porsche semakin meredam selera risiko. Indeks STOXX 600 turun 0,38%, sementara indeks FTSEurofirst 300 Eropa turun 0,39%. Saham pasar berkembang naik 0,37%. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang ditutup lebih tinggi sebesar 0,39%, sementara Nikkei Jepang turun 0,72%, menjadi 38.787,02. Sentimen market di Eropa juga sedikit banyak dipengaruhi oleh indikator ekonomi yang menyebutkan Industrial Production di JERMAN pada bulan Dec anjlok parah di bawah ekspektasi.

– JEPANG laporkan peningkatan belanja rumah tangga yang sangat signifikan di bulan Dec, yang tampaknya sejalan dengan kenaikan upah yang telah terjadi di sana.

FIXED INCOME & CURRENCY: YIELD US TREASURY naik karena adanya revisi ke atas terhadap penambahan US Nonfarm Payroll bulan Dec ; serta munculnya penurunan mengejutkan pada tingkat pengangguran, meskipun angka utama payroll mengecewakan. Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun naik 4,7 basis poin menjadi 4,485%, dari 4,438% pada Kamis sore. Yield US Treasury tenor 30 tahun naik 3,9 basis poin menjadi 4,6856% dari 4,647% pada Kamis sore. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga Federal Reserve, naik 7,7 basis poin menjadi 4,285%, dari 4,208% pada Kamis sore.

– US DOLLAR menguat dalam perdagangan pada perdagangan yang volatile setelah laporan US payroll, yang tampaknya mendukung alasan Federal Reserve AS untuk menunda pemotongan suku bunga untuk sementara waktu. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,36% menjadi 108,05, dengan EURO turun 0,51% pada $1,0328. YEN Jepang menguat 0,12% terhadap dolar AS menjadi 151,27 / USD. POUNDSTERLING melemah 0,24% menjadi $1,2404. Peso Meksiko melemah 0,28% terhadap USD menjadi 20,529. Dolar Kanada menguat 0,23% terhadap USD menjadi C$1,43 per dolar AS.

– Dalam mata uang kripto, BITCOIN turun 0,86% menjadi $95.986,52. Ethereum turun 3,73% menjadi $2.607,61.

KOMODITAS: Harga MINYAK naik setelah sanksi baru diberlakukan pada ekspor minyak mentah Iran, tetapi tetap berada di jalur penurunan mingguan ketiga berturut-turut karena kekhawatiran tarif. Minyak mentah US WTI naik 0,55% menjadi $71,00 per barel, sementara BRENT ditutup pada $74,66 per barel, naik 0,50% pada hari itu.

– EMAS melanjutkan kenaikannya karena kekhawatiran perdagangan yang kembali muncul menambah kilau logam safe haven tersebut. Harga emas spot naik 0,13% menjadi $2.860,18 per ons. Harga emas berjangka AS naik 0,26% menjadi $2.863,50 per ons.

INDONESIA: melaporkan Cadangan Devisa bulan Jan sebesar USD 156,10 milyar , sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya USD 155,7 milyar. Hari ini para pelaku pasar akan memantau angka Penjualan Motor (Jan) yang trend-nya telah konsisten melandai sejak 1,5 tahun ini.

– IHSG tiba pada Support dari level terendah Juni 2024 sekitar 6700, sekaligus juga Support lower channel dari pattern downtrend channel yang terbentuk sejak Sept lalu. Walau terjerembab 133 pts atau ditutup hampir minus 2% ke level 6742.58, candle terakhir berbentuk serupa long-leg Hammer yang indikasinya adalah potensi techncial rebound di depan mata.

Namun menimbang sentimen market regional dan pengumuman tarif teranyar dari Trump terkait pengenaan 25% bea masuk untuk produk baja & alumunium, analis NH Korindo Sekuritas menilai harapan limited downside potential untuk hari ini masih akan diuji kenyataannya.

Walaupun telah terdapat banyak saham dalam posisi bottom-nya namun mengingat statusnya yang masih tinggi spekulasi, para investor / trader disarankan untuk lebih banyak mempertahankan sikap Wait & See sejenak lagi.

“Potensi techncial rebound didepan mata,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (10/2).