Wall Street Menguat Dipicu Data Inflasi AS

Pasardana.id - Wall Street menguat pada Rabu (15/1/2025) dipicu data inflasi Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 703,27 poin, atau sekitar 1,65 persen, menjadi 43.221,55. Indeks S&P 500 menguat 107 poin, atau sekitar 1,83 persen, menjadi 5.949,91. Indeks komposit Nasdaq melonjak 466,84 poin, atau sekitar 2,45 persen, menjadi 19.511,23.
Laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu menyebutkan bahwa indeks harga konsumen meningkat pada level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir seiring melonjaknya biaya energi.
Peningkatan angka indeks harga konsumen mencuatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin antara Maret atau Mei mendatang.
Selain data inflasi, pergerakan angka indeks juga terpicu lonjakan saham sektor perbankan. Saham JP Morgan meningkat 1,97 persen setelah mencatatkan rekor perolehan laba tahunan.
Saham Wells Fargo melambung 6,69 persen usai mencetak perolehan laba kuartal empat melampaui ekspektasi berkat kinerja baik bisnis perbankan investasi. Saham Goldman Sachs dan Citigroup masing-masing menguat 6,02 persen dan 6,49 persn juga berkat perolehan laba kuartalan melampaui ekspektasi.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2025 naik 1,3 persen menjadi US$2.717,8 per ons. Indeks dolar AS turun 0,1 persen.
Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa meningkat 1,3 persen, seiring melonjaknya saham sektor properti dan keuangan.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 99,59 poin, atau sekitar 1,21 persen, menjadi 8.301,13. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 303,35 poin, atau sekitar 1,5 persen, menjadi 20.574,68.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melonjak 146,4 poin, atau sekitar 1,25 persen, menjadi 11.898,5. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 50,92 poin, atau sekitar 0,69 persen, menjadi 7.474,59.
Nilai tukar poundsterling menguat 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi 1,2229 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,3 persen menjadi 1,1841 euro per pound.