ANALIS MARKET (16/1/2025): Sentimen Bullish Masih Berlanjut, IHSG Berpeluang Menguat

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks ekuitas global menguat pada hari Rabu sementara imbal hasil US Treasury turun setelah data menunjukkan inflasi inti AS naik kurang di bawah perkiraan pada bulan Desember, meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Di Wall Street, ketiga indeks utama mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak 6 November, sehari setelah pemilihan presiden AS.
Dow Jones Industrial Average naik 703,27 poin atau 1,65%, S&P 500 melonjak 1,83%, dan Nasdaq Composite meroket 2,45%.
Indeks MSCI global terapresiasi 1,53%, yang membuatnya berada di jalur kenaikan harian terbesar (secara persentase) sejak 19 September.
Indeks ekuitas STOXX 600 Eropa juga ditutup melesat 1,33%.
MARKET SENTIMENT: Sebelumnya, data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) naik sesuai dengan ekspektasi pada tingkat tahunan sebesar 2,9% pada bulan Desember, dibanding 2,7% pada bulan November. Namun inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik sebesar 3,2%, yang berada di bawah konsensus 3,3%. Setelah rilis data tersebut, para investor memperkirakan peluang The Fed akan memangkas suku bunga adalah 2 kali pada tahun ini, di mana rate cut pertama mungkin akan terjadi pada bulan Juni. Walau demikian, ancaman Inflasi belum sepenuhnya pupus secara potensi tarif yang lebih tinggi dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang (plus perubahan kebijakan imigrasinya menjadi lebih ketat) berpotensi memicu memanasnya inflasi & memberi dampak negatif pada ekonomi tahun ini , demikian dilansir dari Beige Book Federal Reserve yang dirilis Rabu kemarin.
– sentimen positif lainnya yang mewarnai market adalah hasil Q4 yang luar biasa dari perusahaan seperti JPMorgan, yang melaporkan laba tahunan terbesar yang pernah tercatat, manajer aset terkemuka BlackRock, yang mencatat rekor aset sebesar $11,6 miliar, dan Goldman Sachs, yang labanya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga bulan terakhir tahun 2024; tak lupa Wells Fargo naik hampir 7% setelah pemberi pinjaman tersebut melaporkan kinerja above expectation pada Q4 / 2024 , didukung oleh pendapatan perbankan investasi yang lebih kuat.
– walau Nasdaq terdongkrak tinggi, saham berbagai perusahaan media sosial alami penurunan setelah Washington Post melaporkan bahwa Presiden terpilih DONALD TRUMP sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan perintah eksekutif untuk mencegah larangan atas TikTok setelah ia menjabat.
– Indikator ekonomi penting lainnya masih akan dirilis di sana hari ini : Initial Jobless Claims, Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jan), US Retail Sales (Dec).
CURRENCY & FIXED INCOME: DOLLAR AS memangkas kerugian sebelumnya tetapi masih turun terhadap sekeranjang mata uang setelah data CPI muncul. YEN Jepang juga didorong oleh para trader yang memperkirakan peluang 70% bahwa BANK OF JAPAN akan menaikkan suku bunga pada bulan Januari setelah Gubernur Kazuo Ueda mengatakan para pembuat kebijakan akan membahas opsi tersebut minggu depan. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,08% menjadi 109,11. Setelah terdengar kesepakatan damai di wilayah Timur Tengah, Dollar turun 0,47% terhadap SHEKEL Israel dalam perdagangan aktif.
– EURO turun 0,16% pada $1,029 sementara terhadap Yen Jepang, Dollar melemah 0,91% menjadi 156,52. Nilai tukar POUNDSTERLING menguat 0,16% menjadi $1,2237.
– YIELD US TREASURY turun setelah data inflasi menyiratkan bahwa opsi menaikkan suku bunga tahun ini (yang sempat dipertimbangkan) , mungkin tak perlu dilakukan untuk saat ini. Namun kapan atau seberapa besar The Fed akan memangkas suku bunga masih menjadi perdebatan. Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun turun 13,5 basis poin menjadi 4,653%, dari 4,788% pada Selasa malam. Imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun menjadi 4,8774% dari 4,985%. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak mengekor ekspektasi suku bunga Federal Reserve, turun 9,7 basis poin menjadi 4,268%, dari 4,365% pada Selasa malam.
KOMODITAS: Harga MINYAK menguat didukung oleh adanya penarikan besar pada stok minyak mentah AS dan potensi gangguan pasokan dari sanksi baru AS terhadap Rusia. Namun, kenaikan minyak terbatas karena AS dan Qatar mengatakan negosiator mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza antara Israel dan Hamas, setelah 15 bulan pertumpahan darah. Pemotongan suku bunga The Fed yang sepertinya bisa berlanjut berkat data Inflasi AS yang menjinak juga turut menopang proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi setelah mendapat prospek biaya pinjaman yang lebih ringan , yang pada akhirnya akan meningkatkan demand atas energi. Alhasil, US WTI ditutup melonjak 3,28% pada $80,04 per barel dan BRENT ditutup pada $82,03 per barel, terpompa 2,64% pada hari itu.
– harga spot EMAS naik 0,67% menjadi $2.695,21 per ons. Futures Emas AS naik 1,12% menjadi $2.707,60 per ons.
MARKET EROPA & ASIA: Angka Inflasi di tingkat konsumen juga dipantau para pelaku pasar di INGGRIS secara mereka berhasil menjinakkan CPI bulan Dec ke level 2,5% yoy, bahkan lebih rendah dari forecast maupun posisi bulan sebelumnya di 2,6%. Dari negara yang sama, hari ini mereka akan memantau Industrian & Manufacturing Production untuk bulan Nov. Setelah itu menyusul JERMAN yang akan laporkan CPI nanti siang, namun forecast menyiapkan para investor untuk menyambut angka Inflasi Dec yang sepertinya akan lebih panas dari Nov.
– Presiden KOREA SELATAN Yoon Suk-Yeol yang dimakzulkan akhirnya resmi ditahan setelah diinterogasi 10jam di markas besar Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), setelah ditangkap di kediamannya. Yoon Suk Yeol ditahan karena dianggap tidak mau memberikan keterangan yang detail soal peristiwa darurat militer yang menghebohkan sebelumnya.
– Pemerintahan Biden telah menambahkan lebih dari dua lusin perusahaan CHINA ke daftar blacklist AS, menyebabkan perusahaan dalam daftar tidak dapat menerima ekspor barang atau teknologi tanpa lisensi, yang umumnya pasti ditolak oleh pemerintah AS. Termasuk di dalam daftar blacklist tsb adalah Zhipu AI, yang investornya termasuk Alibaba dan Tencent, yang disinyalir memajukan modernisasi militer China melalui penelitian AI yang canggih. Satu lagi adalah Sophgo yang terkait Huawei yang memang telah masuk daftar tsb sejak 2019 dan saat ini Huawei menjadi pusat dari ambisi pengembangan AI China. Departemen Perdagangan AS telah memperkuat kontrol terhadap aliran chip ke China untuk mencegah jatuhnya produk mereka ke tangan Huawei.
INDONESIA: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo kemarin Rabu secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25bps, membawa turun BI7DRR ke level 5.75%. Tindakan pre-emptive ini dilakukan ketika nilai tukar Rupiah masih terkapar di sekitar 16,355 / USD bahkan sempat mencapai High 16,410 / USD tak lama setelah suku bunga dipangkas. Pengamat pasar melihat tindakan yang dilakukan sebelum data Inflasi AS keluar lebih menerjemahkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia memang tengah melambat, di tengah kebutuhan dana dalam negeri yang mendesak khususnya dalam memenuhi target program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusulkan untuk ditambah Rp140 triliun lagi tahun ini, setelah alokasi anggaran Rp 71 triliun yang telah ditetapkan, demikian menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Adapun diketahui Singapura, AS, dan China menjadi tempat tujuan aliran uang asal Indonesia, dengan Singapura menjadi negara tujuan utama. Data Pusat Pelaporan & Analisis Transaksi Keuangan alias PPTAK mencatat jumlah transfer dana dari Indonesia ke Singapura mencapai IDR 4806,3 triliun selama 2024, angka yang jauh lebih tinggi dibanding ke negara lain, contohnya AS di mana uang dari Indonesia dilarikan ke sana sebesar IDR 1447,9 triliun atau hanya sebesar 30% dari nilai transfer dana ke Singapura.
– Di sisi lain, IHSG bersuka ria setelah keputusan bank sentral tsb, membawa indeks utama melambung 1.77% / +122,9pts ke level 7079,56 setelah berhasil pertahankan Support psikologis sekitar 7000. Mulai terdeteksi arus beli asing di beberapa saham bluechip, dengan total Foreign Net Buy kemarin sebesar IDR 593.86 milyar (all market). MSCI Indonesia alias EIDO akhirnya bangkit 2,5% dari titik terendah 52 minggunya.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, Analis NH Korindo Sekuritas menilai sentimen bullish sepertinya masih akan berlanjut hari ini, untuk mengusahakan menembus Resistance dua Moving Average di level 7100, sebelum membebaskan jalan IHSG menuju TARGET: 7200 / 7300.
“IHSG berpeluang menguat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (16/1).