Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa dalam Tekanan

Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Selasa (14/1/2025) dengan indeks komposit Nasdaq di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, berakhir di teritori negatif.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 221,16 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 42.518,28. Indeks S&P 500 meningkat 6,69 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 5.824,91. Indeks komposit Nasdaq turun 43,71 poin, atau sekitar 0,23 persen, menjadi 19.044,39.
Perdagangan saham di Bursa New York diwarnai volatilitas setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan yang menunjukkan bahwa indeks harga produsen meningkat lebih rendah dari ekspektasi pada Desember.
Volatilitas akan berlanjut sampai laporan yang memuat indeks harga konsumen dirilis pada Rabu (15/1/2025). Imbal hasil obligasi 10 tahun AS yang tinggi, mencapai 4,784 persen, juga menambah sentimen negatif di pasar saham.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, sektor kesehatan menjadi salah satu sektor dengan kinerja terburuk dengan indeks sektor tersebut turun 0,94 persen setelah saham Eli Lilly terjun 6,59 persen usai memperkirakan penurunan penjualan pada kuartal keempat.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2025 naik 0,1 persen menjadi US$2.682,3 per ons. Indeks dolar AS turun 0,6 persen.
Bursa saham Eropa berada dalam tekanan pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya, setelah pelemahan saham sektor kesehatan dan energi dibarengi dengan penguatan saham sektor perbankan dan otomotif.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 22,65 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 8.201,54. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 138,48 poin, atau sekitar 0,69 persen, menjadi 20.271,33.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 63,9 poin, atau sekitar 0,55 persen, menjadi 11.725,1. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 15,03 poin, atau sekitar 0,2 persen, menjadi 7.423,67.
Nilai tukar poundsterling melemah 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi 1,2175 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,4 persen menjadi 1,1868 euro per pound.