Indeks Kospi Berakhir Datar 

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, berakhir datar pada Rabu (15/1/2025). Angka indeks hanya bergerak turun 0,59 poin menjadi 2.496,81. 

Volume perdagangan moderat mencapai 525,6 juta saham senilai 9 triliun won atau sekitar US$6,2 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 592 berbanding 270. 

Indeks Kospi berakhir datar dipicu kehati-hatian para investor jelang dirilisnya data inflasi Amerika Serikat dan keputusan Bank of Korea terkait suku bunga. 

“Aksi jual investor institusi membebani angka indeks. Penahanan Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk-Yeol tidak mempengaruhi pasar saham karena sebelumnya telah menjadi faktor penggerak,” jelas Lee Young-Won, analis Heungkuk Securities, seperti dikutip Yonhap News. 

Yoon ditahan pada Rabu setelah berbagai ketegangan yang berlangsung sepekan terakhir, yang melibatkan pasukan keamanan presiden dan aparat kepolisian Korea Selatan. Yoon dituduh berkhianat kepada negara karena sempat menetapkan kondisi darurat militer pada 3 Desember. 

Investor asing dan ritel meraup saham senilai 168 miliar won secara total, sedangkan investor institusi melepas saham senilai 255,3 miliar won. 

Saham perusahaan galangan kapal HD Korea Shipbuilding & Offshore Engineering dan Hanwha Ocean masing-masing melambung 3,18 persen dan 6,36 persen.  

Saham maskapai penerbangan Korean Air melonjak 1,32 persen. Saham perusahaan manufaktur pesawat terbang Korea Aerospace Industries naik 0,38 persen. 

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing turun 0,37 persen dan 0,68 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution merosot 1,82 persen. 

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.461,2 won per dolar AS. 

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,17 persen. 

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 17,7 poin, atau sekitar 0,22 persen, menjadi 8.213,3. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Singapura, dan Thailand melemah, sedangkan Bursa Vietnam, Indonesia, dan Filipina menguat. 

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 13,82 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 3.227,12. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong naik 66,21 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 19.286,07.