Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Melemah

Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Senin (13/1/2025) dengan indeks komposit Nasdaq di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, berakhir di teritori negatif.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 358,67 poin, atau sekitar 0,86 persen, menjadi 42.297,12. Indeks S&P 500 meningkat 9,18 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 5.836,22. Indeks komposit Nasdaq turun 73,53 poin, atau sekitar 0,38 persen, menjadi 19.088,1.
Indeks komposit Nasdaq melemah setelah saham sektor teknologi anjlok dipicu peningkatan imbal hasil obligasi 10 tahun AS ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.
Saham Amazon dan Microsoft masing-masing turun 0,22 persen dan 0,42 persen, sedangkan saham Apple dan Nvidia masing-masing merosot 1,03 persen dan 1,75 persen.
Para investor selanjutnya menantikan dirilisnya data inflasi AS pada Rabu (15/1/2025). Kejutan data inflasi dapat menimbulkan kekhawatiran terjadinya penundaan pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2025 turun 0,9 persen menjadi US$2.664,49 per ons. Indeks dolar AS menguat 0,26 persen menjadi 109,94.
Bursa saham Eropa melemah pada Senin, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,5 persen, seiring anjloknya saham sektor kesehatan, properti, dan teknologi.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 24,3 poin, atau sekitar 0,29 persen, menjadi 8.224,19. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 81,94 poin, atau sekitar 0,41 persen, menjadi 20.132,85.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, merosot 32,7 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 11.688,2. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 22,4 poin, atau sekitar 0,3 persen, menjadi 7.408,64.
Nilai tukar poundsterling melemah 0,7 persen terhadap dolar AS menjadi 1,2124 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,3 persen menjadi 1,1886 euro per pound.