Indeks Kospi Turun 0,24 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 6,12 poin, atau sekitar 0,24 persen, pada Jumat (10/1/2025), menjadi 2.515,78.
Volume perdagangan moderat mencapai 365,58 juta saham senilai 9,43 triliun won atau sekitar US$6,43 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 462 berbanding 406.
Angka indeks turun dipicu aksi ambil yang dilakukan para investor memanfaatkan reli saham sektor teknologi yang sebelumnya berlangsung.
“Setelah lonjakan harga saham yang sempat terjadi, volatilitas jangka pendek berlangsung, meskipun pasar akan menentukan arah bagi para pedagang, mengingat valuasi KOSPI dan faktor-faktor lainnya,” jelas Lee Kyung-Min, analis Daishin Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 39,62 miliar won dan 396,24 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 337,46 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,43 persen dan 0,73 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing anjlok 2,79 persen dan 1,61 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing melemah 0,6 persen dan 0,22 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver turun 0,25 persen, saham perusahaan baja POSCO Holdings sebaliknya naik 0,38 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor melambung 6,1 persen usai mengumumkan kerjasama strategis dengan Nvidia dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan lanjutan. Saham Kia melonjak 2,23 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 4,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.465 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,68 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 35,1 poin, atau sekitar 0,42 persen, menjadi 8.294,1. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Vietnam, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Thailand, Indonesia, dan Malaysia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 42,87 poin, atau sekitar 1,33 persen, menjadi 3.168,52. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 171,24 poin, atau sekitar 0,89 persen, menjadi 19.069,65.