ANALIS MARKET (07/8/2024) : IHSG Berpotensi Sideways

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pada penutupan Selasa kemarin (8/7), pasar AS bergerak menguat: Dow Jones +0.76%, S&P 500 +1.04%, dan Nasdaq +1.03%. Indeks AS ditutup menguat setelah mengalami pelemahan signifikan selama tiga hari berturut-turut, dipicu oleh kekhawatiran akan potensi resesi di Amerika Serikat dan kembali memguatnya pasar saham Jepang. Yield UST 10Y menguat +2.48% (+0.094 bps) pada level 3.886%, dan USD index menguat +0.27% ke level 102.97.

Pasar komoditas terpantau mayoritas melemah Selasa kemarin (8/17); harga minyak WTI -1.57% ke level USD 72.87/bbl, harga minyak Brent +0.24% ke level USD 76.48/bbl, harga batubara +1.25% di level USD 145.5/ton, dan CPO -0.88% ke level MYR 3,707. Harga emas terpantau melemah -0.81% ke level USD 2,389/toz).

Bursa Asia bergerak mayoritas mayoritas menguat Selasa (06/8) kemarin (8/17): Kospi +3.3%, Hang Seng -0.3%, Nikkei +10.23% dan Shanghai +0.23%. IHSG ditutup menguat +0.99% ke level 7,129.2. Investor asing kemarin (06/8) mencatatkan keseluruhan net sell sebesar IDR 114.8 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 15.2 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing sebesar IDR 130 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler didominasi oleh BBRI (IDR 109.6 miliar), BBCA (IDR 87 miliar), dan TLKM (IDR 44.7 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatat oleh AMMN (IDR 63.4 miliar), BMRI (IDR 59.1 miliar), dan TPIA (IDR 48.4 miliar). Adapun top sector gainer adalah sektor IDXINFRA, sementara yang menjadi top sector loser adalah sektor IDXINDUS. Top leading movers emiten TPIA, BBRI, BBCA, sementara top lagging movers emiten GOTO, UNTR, MSIN.

Diperdagangan Rabu (07/8) pagi ini, Kospi tercatat melemah -0.45%, dan Nikkei juga mencatatkan pelemahan -1.45%.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak sideways, dikarenakan reboundnya indeks di bursa Wall Street dan Asia menjadi sentimen positif, namun melemahnya harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset Rabu (07/8).