Wall Street Melemah Dipicu Merosotnya Saham Teknologi
Wall Street melemah pada Kamis (22/8/2024) dipicu merosotnya saham sektor teknologi.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 177,71 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 40.712,78. Indeks S&P 500 melemah 50,21 poin, atau sekitar 0,89 persen, menjadi 5.570,64. Indeks komposit Nasdaq merosot 299,63 poin, atau sekitar 1,67 persen, menjadi 17.619,35.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, indeks sektor teknologi mengalami penurunan tertajam sebesar 2,1 persen. Indeks sektor properti mengalami penguatan.
Penurunan saham sektor teknologi dipicu meningkatnya imbal hasil obligasi seiring meredanya kekhawatiran resesi.
Saham Intel terjun 6,12 persen, sedangkan saham Nvidia anjlok 3,7 persen. Saham Amazon dan Microsoft masing-masing merosot 2,21 persen dan 2,03 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Desember 2024 turun 1,3 persen menjadi US$2.343 per ons. Indeks dolar AS naik 0,47 persen menjadi 101,52.
Bursa saham Eropa menguat pada Kamis, dengan indeks STOXX 600 Eropa meningkat 0,4 persen, seiring melonjaknya saham sektor ritel.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 4,57 poin menjadi 8.288. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 44,44 poin, atau sekitar 0,24 persen, menjadi 18.493,39.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menguat 41,4 poin, atau sekitar 0,37 persen, menjadi 11.156,3. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 0,61 poin menjadi 7.524,11.
Nilai tukar poundsterling menguat 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi 1,3129 dolar AS per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,4 persen menjadi 1,1783 euro per pound.