ANALIS MARKET (22/7/2024) : IHSG Berpotensi Sideways Cenderung Koreksi, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0.36% diperdagangan Jumat (19/7) lalu, tapi masih disertai dengan net buy asing sebesar Rp54 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBCA, ADRO, KLBF dan ISAT.

Sementara itu, Indeks- indeks Wall Street terpuruk lagi pada Jumat (19/7). Bahkan Dow anjlok lebih dari 370 poin dan S&P 500 catat minggu terburuk sejak April karena tertekan aksi jual saham teknologi mega cap. S&P 500 turun 0,71% ke level 5.505,00. Nasdaq Composite terpangkas 0,81% berakhir pada 17.726,94. Sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 0,93% menjadi 40.287,53. Pergerakan Jumat menandai hari penurunan lainnya secara keseluruhan, dengan Russell 2000 turun 0,63%. Namun pergeseran ke nama-nama yang dipandang sebagai penerima manfaat yang lebih besar dari pemangkasan suku bunga The Fed, seperti small caps, tampaknya masih menjadi tema minggu ini. Saham CrowdStrike anjlok 11,1% menyusul gangguan teknologi informasi besar yang mempengaruhi bisnis di seluruh dunia. Meski demikian, Bursa Efek New York dan Nasdaq keduanya mengatakan perdagangan tampaknya tidak terpengaruh.

Di sisi lain, Bursa saham Asia cenderung melemah dipengaruhi oleh perdagangan bursa Amerika Serikat yang melemah. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,16% setelah laporan inflasi, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,28%. Kospi Korea Selatan turun 1,02%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,76%. S&P/ASX 200 Australia melemah 0,81%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun signifikan 2,03%. Sementara itu harga konsumen inti Jepang naik 2,6% pada bulan Juni dari tahun sebelumnya, data menunjukkan pada hari Jumat, meningkat untuk bulan kedua berturut-turut dan menjaga ekspektasi pasar bahwa bank sentral akan segera menaikkan suku bunga tetap. Data tersebut akan menjadi salah satu faktor yang akan diteliti oleh Bank of Japan (BOJ) pada pertemuan kebijakannya pada tanggal 30-31 Juli, ketika dewan tersebut akan merilis perkiraan triwulanan baru dan memperdebatkan apakah akan menaikkan suku bunga dari level yang mendekati nol saat ini.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (22/7), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung koreksi karena masih sepinya katalis. Level support IHSG di 7230-7260, sedangkan level resist berada di 7330-7370.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Senin (22/7), yaitu; TLKM, PSAB, PNLF, MYOR, JSMR, dan PWON.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

1.TLKM: Buy on Weakness

Beli di 3120-3140, cutloss jika break di bawah 3090.

Jika tidak break di bawah 3090, potensi naik ke 3200-3260 short term.

2.PSAB: Spec Buy

Beli di 176, cutloss jika break di bawah 170.

Jika tidak break di bawah 170, potensi naik ke 190-200 short term.

3.PNLF: Spec Buy

Beli di 322, cutloss jika break di bawah 314.

Jika tidak break di bawah 322, potensi naik ke 334-344 short term.

4.MYOR: Spec Buy

Beli di 2570, cutloss jika break di bawah 2500.

Jika tidak break di bawah 2570, potensi naik ke 2600-2640 short term.

5.JSMR: Spec Buy

Beli di 5250, cutloss jika break di bawah 5175.

Jika tidak break di bawah 5250, potensi naik ke 5450-5550 short term.

6.PWON: Spec Buy

Beli di 420, cutloss jika break di bawah 415.

Jika tidak break di bawah 415, potensi naik ke 428-434 short term.