ANALIS MARKET (22/7/2024) : IHSG Berpeluang Bergerak Menuju Support Terdekat
Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham dunia anjlok pada perdagangan hari Jumat (19/7) karena gangguan cyber global telah mengganggu operasi di berbagai industri, sementara US DOLLAR naik bersama dengan YIELD US TREASURY.
S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak April.
Gangguan tersebut mempengaruhi layanan mulai dari maskapai penerbangan, bank hingga healthcare.
Perusahaan keamanan cyber CrowdStrike turun 11,1% setelah pembaruan salah satu produknya tampaknya memicu gangguan (glitch) pada sistem operasi Windows Microsoft.
Alhasil, indeks Volatilitas CBOE – “indikator ketakutan” Wall Street – menyentuh level tertingginya sejak akhir April.
Di WallStreet, DJIA memimpin penurunan dengan anjlok 377,5 points / -0.93% ke level 40.287,53. Indeks MSCI saham global pun turun 6,58 poin, atau 0,80%, menjadi 810,87; sementara indeks STOXX 600 drop 0,77%.
Para investor juga bersiap untuk memantau hasil penting pada musim pendapatan kuartal kedua AS dalam beberapa minggu mendatang.
Kinerja perusahaan megacaps akan menjadi fokus, di mana sektor terkait Teknologi S&P 500 turun 5,1% minggu ini saat investor beralih ke sektor-sektor laggard di tahun ini.
DOLLAR INDEX naik dan berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam 3 minggu, bangkit kembali karena kuatnya data ekonomi AS terbaru dan kekhawatiran tentang gangguan teknologi baru-baru ini. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,21% menjadi 104,36, di mana Euro turun 0,14% pada USD 1,0881. Terhadap Yen Jepang, Dolar menguat 0,06% menjadi 157,46.
Federal Reserve dijadwalkan untuk pengumuman kebijakan berikutnya pada akhir Juli. Pasar hampir fully price-in memperhitungkan pemotongan pada FOMC Meeting September, menurut survey CME FedWatch. Imbal hasil Treasury AS naik saat para investor menunggu data terbaru minggu ini yang penting yaitu PCE PRICE INDEX. Imbal hasil pada obligasi AS tenor 10 tahun yang berlaku sebagai benchmark naik 5,5 basis poin menjadi 4,243%, dari 4,188% pada akhir Kamis.
KOMODITAS: Harga MINYAK turun lebih dari USD 2 pada hari Jumat di level terendah sejak pertengahan Juni, seiring para trader mengamati kemungkinan gencatan senjata di Gaza, sementara penguatan US Dollar mendorong minat beli minyak semakin turun. Harga minyak mentah BRENT turun 2,9%, menjadi USD 82,63 / barel. Futures US WTI turun 3,3%, menjadi USD 80,13.
MARKET ASIA & EROPA: Hari ini giliran bank sentral CHINA yang akan tetapkan suku bunga di mana masih diperkirakan tetap sama: pada level 3.95% untuk jangka panjang, dan 3.45% untuk jangka pendek. Sementara di JERMAN akan dipantau angka German Retail Sales (May) yang pegang peranan penting terkait Inflasi wilayah Eropa, apalagi setelah mereka laporkan PPI yang memanas di bulan June. Di INGGRIS sendiri, Jumat lalu telah umumkan Retail Sales mereka yang malah berubah terkontraksi sebagai efek dari perlambatan ekonomi yang terjadi di sana.
IHSG tampak masih galau di wilayah Resistance sekitar 7300 walau kenaikan Kamis lalu menyelamatkan posisi IHSG balik di atas MA10 lagi, menjadikan level 7278 sebagai Support terdekat saat ini.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas merasa masih perlu mengingatkan para investor / trader untuk menahan diri melakukan positioning Buy dalam jumlah besar, mengingat rentannya posisi IHSG untuk alami konsolidasi.
“IHSG diproyeksi masih tertekan dan berpeluang bergerak menuju support terdekat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (22/7).