ANALIS MARKET (06/12/2024) : IHSG Diperkirakan Bergerak Sideway dengan Peluang Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (05/12), IHSG ditutup turun -0,18% ke level 7.313,31. 

Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar 304,70 miliar (seluruh pasar) dan penjualan bersih sebesar 359,15 miliar (pasar RG). 

5 saham asing dengan penjualan bersih tertinggi adalah BBCA (169,54 miliar), ASII (44,4 miliar), INDF (30,6 miliar), EXCL (22,6 miliar), & BIPI (20,0 miliar). 

Sementara itu, 5 saham dengan penjualan bersih tertinggi adalah BBRI (362,9), BMRI (149,0 miliar), BBNI (98,5 miliar), TLKM (37,0 miliar), AVIA (17,0 miliar). 

Secara teknikal, IHSG ditutup negatif dengan candle bearish

Indikator dari stokastik bullish, histogram MACD bergerak positif (garis bullish) dan volume menurun. 

Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah (DJI -0,55%, GSPC -0,19%, IXIC -0,17%). 

EIDO ditutup lebih tinggi +0,20%.

Saham AS ditutup lebih rendah pada hari Kamis, mundur dari rekor karena investor bersikap hati-hati menjelang laporan pekerjaan penting hari Jumat, yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve bulan Desember. 

Laporan penggajian nonpertanian besok diantisipasi menunjukkan kenaikan 200.000 pekerjaan, dengan data yang lebih lemah berpotensi memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga, saat ini pada probabilitas 74% untuk penurunan 25 basis poin pada pertemuan bulan Desember. 

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis Kiwoom Sekuritas memperkirakan, Indeks hari ini akan bergerak sideway dengan peluang untuk menguat. 

Hari ini akan ada rilis data Cadangan Devisa untuk periode November, yang diperkirakan naik menjadi USD 152 miliar (Sebelumnya USD 151,2 miliar). 

“Skenario bearish: Jika bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan melemah ke kisaran support 7.246 –7.266. Skenario Bullish: Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menguat hingga ke kisaran resistance 7.350 – 7.370,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Jumat (06/12).