ANALIS MARKET (05/12/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) cenderung turun pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 7 basis poin ke level 6,82%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 3 basis poin ke level 6,89%.
Selain itu, data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) tidak berubah di level 6,90%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,70%-6,97%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp14,1 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,1 triliun.
FR0101 dan PBS032 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,7 triliun dan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,8 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis 0,05%, bergerak dari level Rp15.946/US$ di hari Selasa menjadi Rp15.937/US$.
Dari eksternal, pada salah satu event yang diselenggarakan New York Times, Federal Reserve Chairman Jerome Powell berpendapat bahwa kondisi ekonomi saat ini lebih kuat dibandingkan ekspektasi the Fed pada September lalu.
Chairman Powell melihat lebih sedikit downside risk di pasar tenaga kerja, laju pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, dan laju inflasi yang masih sedikit tinggi.
Mempertimbangkan hal tersebut, Chairman Powell menilai the Fed memiliki ruang untuk lebih berhati-hati dalam mencapai neutral rate.
Indikator global menunjukkan sentimen yang lebih positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 4bp menjadi 4,07%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 4bp menjadi 4,19%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 73bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0090, FR0059, FR0101, FR0087, FR0073, FR0058, FR0068,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (05/12).