Indeks Kospi Merosot 1,44 Persen 

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 36,1 poin, atau sekitar 1,44 persen, pada Rabu (4/12/2024), menjadi 2.464. 

Volume perdagangan mencapai 661,09 juta saham senilai 13,07 triliun won atau sekitar 9,26 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 733 berbanding 175. 

Kondisi darurat militer sempat dideklarasi Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol pada Selasa (3/12/2024) malam waktu setempat dengan alasan Partai Demokratik yang merupakan partai oposisi telah menjadi partaimusuh negara’ karena berusaha memakzulkan Yoon dan memangkas anggaran belanja negara. 

Namun kondisi darurat militer kemudian dicabut Rabu dini hari setelah Majelis Nasonal mencapai keputusan untuk menolak deklarasi Yoon. 

Dampak deklarasi Yoon berpengaruh minim terhadap pasar saham domestik karena deklarasi tersebut telah dicabut sebelum Bursa Korea buka hari ini,” jelas Kim Byung-Yeon, analis NH Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News. 

Kementerian Keuangan Korea Selatan menyatakan akan menyalurkan dana tak terbatas ke pasar finansial untuk menghindarkan terjadinya volatilitas. Berkat pernyataan tersebut, sentimen pasar menjadi membaik. 

Investor asing melepas saham senilai 409 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel total meraup saham senilai 357,52 miliar won. 

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics turun 0,93 persen. Saham LG Electronics merosot 1,91 persen. 

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution masing-masing anjlok 2,56 persen dan 2,02 persen.  

Saham perusahaan tembakau KT&G naik 0,41 persen. Saham Korea Zinc yang merupakan smelter zinc terbesar di dunia meroket 8,37 persen.  

Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 7,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.410,1 won per dolar AS.  

Secara umum bursa saham Asia berada dalam tekanan hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang berakhir datar. 

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 32,6 poin, atau sekitar 0,38 persen, menjadi 8.462,6. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, dan Malaysia menguat, sedangkan Bursa Thailand, Vietnam, dan Filipina melemah. 

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 14,16 poin, atau sekitar 0,42 persen, menjadi 3.364,65. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 3,86 poin menjadi 19.742,46.