Indeks Kospi Merosot 1,3 Persen

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 31,78 poin, atau sekitar 1,3 persen, pada Jumat (20/12/2024), menjadi 2.404,15.
Volume perdagangan moderat mencapai 606,4 juta saham senilai 9,12 triliun won atau sekitar US$6,28 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 703 berbanding 204.
Angka indeks turun dipicu kekhawatiran perlambatan pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve. “Pasar saham mengalami volatilitas di tengah ketidakpastian kebijaksanaan moneter Amerika Serikat. Kondisi ini akan terus berlanjut untuk beberapa waktu,” jelas Kim Ji-Won, analis KB Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 817 miliar won dan 89,1 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 790 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 0,19 persen dan 3,71 persen. Saham perusahaan keuangan KB Financial dan Shinhan Financial masing-masing merosot 1,27 persen dan 1,23 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics anjlok 1,98 persen, sedangkan saham Celltrion naik 0,05 persen.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 0,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.451,4 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,97 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 101,2 poin, atau sekitar 1,24 persen, menjadi 8.067. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 1,96 poin, atau sekitar 0,06 persen, menjadi 3.368,07.