ANALIS MARKET (12/12/2024) : IHSG Berpotensi Sideways Cenderung Koreksi Terbatas

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (11/12), IHSG ditutup naik 0.15%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp323 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah TLKM, EXCL, BBCA, ASII, dan ITMG.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas menguat pada Rabu (11/12), di mana Nasdaq menembus level 20.000. Kenaikan tersebut terjadi setelah laporan inflasi AS bulan November sesuai ekspektasi. Indeks Nasdaq melonjak 1,77% ke level 20.034,89, S&P 500 menguat 0,82% menjadi 6.084,19. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average melemah 0,22% ke level 44.148,56. Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan pasar, dengan Technology Select Sector SPDR Fund (XLK) mencatat kenaikan lebih dari 1%. Saham Alphabet, induk perusahaan Google, melonjak 5,5% setelah perusahaan ini mengumumkan terobosan besar dalam komputasi kuantum melalui chip baru mereka. Saham raksasa teknologi lainnya seperti Meta Platforms dan Amazon juga menguat. Saham unggulan seperti Nvidia dan Tesla menikmati kenaikan masing-masing lebih dari 3% dan hampir 6%, didukung oleh data inflasi. Sepanjang tahun ini, Nvidia telah melonjak sekitar 181%, sementara Tesla naik hampir 71%. Laporan indeks harga konsumen (CPI) November menunjukkan kenaikan 0,3% MoM dan 2,7% YoY, sesuai perkiraan. Tanpa memasukkan komponen makanan dan energi, inflasi inti (core CPI) juga naik 0,3% MoM dan 3,3% YoY.
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu (11/12). Penguatan tersebut terjadi di tengah wall street yang melemah jelang rilis data inflasi AS bulan November yang akan dirilis pada Rabu pekan ini yang dapat pengaruhi suku bunga the Fed pada pertemuan kebijakannya dari 17-18 Desember 2024. Data inflasi tersebut dapat pengaruhi The Fed soal keputusan suku bunga. Sementara itu, Korea Selatan melaporkan tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman sebesar 2,7% pada November, tidak berubah dari bulan lalu. Selain itu, China juga dilaporkan akan memulai konferensi kerja ekonomi tahunannya pada Rabu untuk menguraikan kebijakan ekonomi dan target pertumbuhannya untuk tahun depan. Indeks ASX 200 Australia melemah 0,47%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik tipis 0,01% dan Topix naik 0,29%. Di Korea Selatan, indeks Kospi meningkat 1,02% dan Kosdaq melonjak lebih dari 2%. Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,77% dan CSI 300 turun 0,17%. Sedangkan, FTSE Straits Times turun 0,54% dan FTSE Malaysia turun 0,36%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (12/12), Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi sideways cenderung koreksi terbatas setelah 4 hari berturut-turut rally. Support IHSG: 7400-7430 dan Resist IHSG: 7500-7570.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu; AADI, PANI, SSIA, BRMS, BRPT, dan BRIS.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
AADI, Buy on Weakness dengan area beli di 9600, cutloss jika break di bawah 9400. Jika tidak break di bawah 9400, potensi naik ke 9700-9850 short term.
PANI, Buy on Weakness dengan area beli di 18900, cutloss jika break di bawah 18550. Jika tidak break di bawah 18550, potensi naik ke 19300-19750 short term.
SSIA, Spec Buy dengan area beli di 1075, cutloss jika break di bawah 1060. Jika tidak break di bawah 1075, potensi naik ke 1090-1120 short term.
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 430, cutloss jika break di bawah 424. Jika tidak break di bawah 424, potensi naik ke 436-442 short term.
BRPT, Spec Buy dengan area beli di 910, cutloss jika break di bawah 900. Jika tidak break di bawah 900, potensi naik ke 925-940 short term.
BRIS, Spec Buy dengan area beli di 2960, cutloss jika break di bawah 2950. Jika tidak break di bawah 2960, potensi naik ke 3000-3020 short term.