ANALIS MARKET (10/12/2024) : IHSG Berpotensi Koreksi Terbatas
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (09/12), IHSG ditutup naik 0.74%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp688 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah ADRO, BBCA, GOTO, BMRI, dan INDF.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street kompak melemah pada Senin (9/12). Hal itu karena saham teknologi turun di saat investor menanti data inflasi yang akan dirilis pekan ini. Dow Jones melemah 0,54% menjadi 44.401,93; S&P 500 turun 0,61% ke 6.052,85, dan Nasdaq Composite menurun 0,62% menjadi 19.736,69. Saham Nvidia turun 2,6% setelah regulator China mengumumkan penyelidikan terhadap potensi pelanggaran undang-undang antimonopoli oleh perusahaan tersebut. Saham Advanced Micro Devices (AMD) juga tertekan, turun 5,6% setelah Bank of America menurunkan peringkat sahamnya dari ‘buy’ menjadi ‘neutral’. Bank tersebut menyebutkan risiko kompetitif yang lebih tinggi dari dominasi Nvidia di pasar AI sebagai alasan utama penurunan peringkat ini. Selain itu, saham raksasa teknologi lain seperti Meta Platforms dan Netflix juga melemah. Kini, investor menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk November yang akan diumumkan pada Rabu (11/12), yang diperkirakan kenaikan sebesar 0,3% MoM dan sebesar 2,7% YoY, sedikit meningkat dari bulan sebelumnya yang masing-masing mencatat 0,2% dan 2,6%.
Di sisi lain, Bursa Saham Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (9/12), karena investor menilai revisi data pertumbuhan ekonomi dari Jepang dan mencermati data inflasi China pada bulan November. Di China, CSI 300 turun 0,17% dan Shanghai Composite melemah 0,05%. China catat inflasi 0,2% YoY pada bulan November. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,18%, sementara Topix naik 0,27%. Pertumbuhan Ekonomi 3Q24 Jepang direvisi menjadi 0,3% QoQ, naik dari 0,2% di atas ekspektasi. Di Korea Selatan, indeks Kospi menurun 2,78%, sementara Kosdaq anjlok 5,19% di tengah kekacauan politik yang sedang berlangsung di negara tersebut. Selama akhir pekan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol selamat dari pemungutan suara pemakzulan di parlemen, namun pemimpin partainya mengatakan presiden pada akhirnya akan mengundurkan diri. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,76%, S&P/ASX 200 Australia dan FTSE Straits Times masing-masing naik tipis 0,03%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (10/12), Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi koreksi terbatas. Support IHSG: 7330-7380 dan Resist IHSG: 7450-7500.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu: EXCL, BREN, BRMS, PSAB, MEDC, dan RAJA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
EXCL, Spec Buy dengan area beli di 2300, cutloss jika break di bawah 2250. Jika tidak break di bawah 2300, potensi naik ke 2330-2360 short term.
BREN, Spec Buy dengan area beli di 8300, cutloss jika break di bawah 8225. Jika tidak break di bawah 8300, potensi naik ke 8425-8500 short term.
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 410-414, cutloss jika break di bawah 408. Jika tidak break di bawah 410, potensi naik ke 420-426 short term.
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 308, cutloss jika break di bawah 300. Jika tidak break di bawah 308, potensi naik ke 314-318 short term.
MEDC, Spec Buy dengan area beli di 1130, cutloss jika break di bawah 1120. Jika tidak break di bawah 1120, potensi naik ke 1145-1170 short term.
RAJA, Spec Buy dengan area beli di 2370, cutloss jika break di bawah 2350. Jika tidak break di bawah 2350, potensi naik ke 2450-2500 short term.