ANALIS MARKET (10/12/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariatif dengan kecenderungan melemah pada sesi perdagangan hari pertama pekan ini.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 1 basis poin ke level 6,84%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik 1 basis poin ke level 6,90%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 1 basis poin ke level 6,93%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,69%-6,96%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp13.3 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8.4 triliun.
FR0101 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp1,9 triliun dan Rp1,5 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,2 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,14%, bergerak dari level Rp15.845/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.867/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tergambar dari peningkatan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,07%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 5bp menjadi 4,20%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di 72bp.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 10 Desember 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dan target maksimal Rp33 triliun.
Pada Lelang SUN sebelumnya tanggal 26 November 2024, total incoming bid mencapai Rp29,1 triliun.
Menilai situasi pasar terkini, diperkirakan total incoming bid pada lelang hari ini akan berada di kisaran Rp25-45 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0037, FR0090, FR0101, FR0104, FR0087, FR0068, FR0080,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (10/12).