Bangun Kawasan Pusat Data ‘Hyperscale’ di Thailand, GDS International Umumkan Komitmen Investasi hingga US$ 1 Miliar
Pasardana.id - GDS International, pengembang dan operator pusat data berkinerja tinggi dan inovatif di Asia, resmi merambah Thailand dengan komitmen investasi hingga US$ 1 miliar dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan kawasan pusat data hyperscale di provinsi Chonburi, sebelah tenggara Bangkok.
Melansir siaran pers, Rabu (06/11) disebutkan, bahwa perkembangan ini merupakan ekspansi strategis portofolio pusat data GDS International sebagai infrastruktur penting yang menggerakkan ekonomi digital Asia.
Adapun pengumuman ini disampaikan GDS International dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di Government House, Bangkok.
Dalam pertemuan ini, GDS International menekankan komitmen untuk terlibat dalam transformasi digital Thailand.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra menilai, investasi ini mencerminkan keyakinan investor terhadap ekosistem digital yang berkembang pesat di Thailand, serta memperkuat status Thailand sebagai pusat regional infrastruktur komputasi awan dan teknologi AI. Menurutnya, ekspansi GDS International ini membuktikan potensi Thailand untuk menarik investasi besar di sektor digital sekaligus menjadi basis pertumbuhan dan inovasi berikutnya di industri digital ASEAN. Shinawatra menegaskan, pemerintah Thailand akan mendukung dan menyambut baik kontribusi GDS International terhadap pertumbuhan sektor digital Thailand.
Thailand Board of Investment (BOI), lembaga yang mempromosikan investasi berdampak positif, baru saja mengeluarkan izin proyek GDS International untuk menjadikan Thailand pusat teknologi regional.
Narit Therdsteerasukdi, Secretary General, BOI, berkata, "Thailand tak hanya memiliki infrastruktur digital yang berdaya tahan dan stabil, serta sarana yang memadai, namun juga penduduk yang menggemari teknologi digital dan pemerintah yang mendukung permintaan lokal. Posisi Thailand sebagai negara yang netral, serta komitmen pada netralitas teknologi, menopang sektor digital yang dinamis dan terbuka bagi investor. Pemerintah Thailand juga bertekad memajukan bidang-bidang penting, termasuk mekanisme energi bersih. Thailand tengah menyusun Kontrak Jual-Beli Listrik secara Langsung (Direct PPA) yang khusus dirancang untuk pusat data, serta menyempurnakan regulasi digital guna mendukung kemajuan teknologi AI."
Sejumlah inisiatif pemerintah yang berfokus pada transformasi digital didesain agar Thailand menjadi pusat regional untuk infrastruktur high-tech dan digital.
Maka, investasi GDS International pun sejalan dengan target tersebut, serta menjadi basis untuk mempercepat perkembangan ekonomi digital Thailand sekaligus memperkuat pengaruh Thailand di ASEAN.
William Huang, Chairman, GDS International, berkata, "Investasi kami di Thailand selaras dengan visi kami, yakni memajukan ekonomi digital di Asia. Targetnya, membangun kawasan pusat data mutakhir yang tak hanya memenuhi kebutuhan komputasi awan dan infrastruktur AI di Thailand, namun juga membangun ekosistem pusat data yang berkembang pesat. Didukung pemerintah Thailand, BOI, dan Industrial Estate Authority of Thailand (IEAT), GDS International berkomitmen memperkuat peran Thailand sebagai pemimpin sektor digital di ASEAN, serta mengembangkan ekonomi digital yang dinamis dan saling terkoneksi."
Jamie Khoo, CEO, GDS International, berkata, "Lonjakan beban kerja AI mendorong permintaan layanan kolokasi (colocation), sebab berbagai perusahaan ingin memanfaatkan AI untuk meningkatkan proses dan efisiensi. GDS International berkomitmen menjadi mitra reliabel yang memajukan infrastruktur digital Thailand. Investasi ini akan menciptakan peluang kerja dan meningkatkan keahlian. Berkolaborasi dengan pelaku industri lokal dan lembaga pendidikan, kami ingin membekali tenaga kerja Thailand dengan keahlian digital masa depan."
Setelah merilis pengumuman ini, GDS International menjalin perjanjian kerja sama komprehensif dengan AMATA Corporation Public Company Limited, pengembang dan operator kawasan industri terkemuka di Asia Tenggara. Perjanjian ini mencakup akuisisi lahan di AMATA City Chonburi Industrial Estate, serta akses energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya terapung.
Jamie Khoo, CEO, GDS International, berkata, "Klaster pusat data di sebelah tenggara Thailand yang terletak di Chonburi, menjadi lokasi yang semakin menarik untuk memenuhi lonjakan permintaan yang didorong transformasi digital di negara ini. Kami memilih AMATA sebagai mitra strategis karena memiliki skala impresif--mengelola kawasan industri yang dihuni sekitar 800 pabrik dan gerai komersial--serta, sarana dan infrastruktur yang reliabel dan komprehensif, serta mendukung beragam kebutuhan. Maka, Amata City Chonburi Industrial Park menjadi lokasi ideal bagi proyek pengembangan pusat data GDS International. Terlebih lagi, kawasan industri ini memiliki sejumlah zona ketersediaan (availability zone), berdekatan dengan stasiun kabel bawah laut, serta aman dari bencana banjir."
"Kami gembira GDS International telah memilih AMATA sebagai lokasi proyek pusat data hyperscale pertama di Thailand," ujar Vikrom Kromadit, Chairman, AMATA.
"GDS International, pelopor pusat data di Asia, menguasai keahlian dalam pengembangan dan pengelolaan infrastruktur digital generasi baru. Dengan demikian, GDS International ikut menentukan masa depan industri-industri terkait di Thailand dan wilayah lain yang lebih luas. Kami berkomitmen mendukung berbagai kebutuhan industri, khususnya sejalan dengan tren investasi saat ini. Komitmen ini terbukti dari pendekatan terintegrasi dan kemampuan kami dalam menyediakan solusi yang dirancang khusus dalam bentuk sarana dan infrastruktur yang menentukan kesuksesan operasional. Kami menilai, kemitraan ini menyediakan kesempatan berharga untuk berkembang bersama dan mewujudkan masa depan," jelasnya lagi.
Rencananya, GDS International akan memanfaatkan solusi energi terbarukan, sesuai dengan target netralitas karbon Thailand demi kegiatan operasional yang berkelanjutan.
Kawasan pusat data hyperscale yang tengah direncanakan ini akan memakai teknologi canggih, termasuk sistem berpendingin zat cair, demi meningkatkan efisiensi energi.
Thailand, perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, memiliki jumlah penduduk lebih dari 70 juta jiwa, kini menjadi lokasi utama untuk fasilitas AI dan komputasi berkinerja tinggi.
Didukung konektivitas yang baik di wilayah SIJORI, jaringan tersebut akan mendukung GDS International memperluas jangkauan platform, serta meningkatkan layanan di Asia Tenggara.
Menjangkau Singapura, Malaysia, Indonesia, Hong Kong, dan Jepang, portofolio GDS International kini terdiri atas pusat data berkapasitas 480 MW yang telah beroperasi dan tengah dibangun.
Pembangunan pusat data tambahan berkapasitas 590 MW juga tengah direncanakan.
Investasi di Thailand merupakan ekspansi penting dalam jangkauan regional GDS International, serta melambangkan komitmen untuk memajukan infrastruktur digital Thailand, sekaligus mendukung ambisi Thailand untuk menjadi pusat industri digital terkemuka di ASEAN.
Di sisi lain, investasi ini ikut membangun ekosistem data yang terkoneksi dan mendorong ekonomi digital di wilayah tersebut.