Perkuat Penetrasi Keuangan Syariah, BSI Andalkan Digitalisasi
Pasardana.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) (IDX: BRIS) terus memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah lewat digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi oleh seluruh kalangan.
Hal tersebut diwujudkan BSI melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pengembangan aplikasi BSI Mobile Banking.
“Kami harus agile dan terus beradaptasi dengan teknologi layanan digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih luas. Saat ini, BSI menguasai 40% pangsa pasar perbankan syariah. Oleh karena itu, kami bertekad menjadikan layanan perbankan syariah mudah diakses, ramah teknologi, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelas SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, seperti dilansir dalam siaran pers, Jumat (01/11).
Dijelaskan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Selain itu, berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2023, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia tercatat sebesar 28,01%, meningkat 20,21% dari tahun sebelumnya.
“Angka ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, dan ini adalah awal yang baik bagi perbankan syariah untuk semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia,” ujar Saut.
Lebih lanjut Saut menekankan, bahwa kondisi ini membawa potensi sekaligus tantangan besar bagi seluruh perbankan syariah.
Dia menyebutkan, tantangan dan peluang bagi perbankan syariah ke depan adalah untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi global serta mampu bersaing dengan industri keuangan lainnya.
Menurut dia, hal ini mampu dijawab salah satunya lewat penguatan digitalisasi layanan perbankan.
Peluang besar menggarap pangsa pasar di Indonesia yakni dukungan regulasi dari pemerintah, peningkatan jumlah customer based, serta pertumbuhan bisnis dari sektor UMKM dan Wealth Management.
Untuk menjawab tantangan tersebut, saat ini BSI terus membangun e-channel yang terintegrasi dengan baik.
Di antaranya BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM, BSI CMS, dan BSI Agen.
Hingga saat ini, shifting transaksi ke e-channel mencapai 97,94% dari total transaksi, sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang.
Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi secara digital, BSI Mobile hadir dalam genggaman dengan berbagai fitur menarik sebagai sahabat sosial, spiritual, finansial, dan gaya hidup.
Aplikasi ini dilengkapi dengan layanan QRIS, fitur Islami seperti jadwal salat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai dan cicil emas online, pembayaran e-commerce, dan top up e-wallet.
Pengembangan fitur di BSI Mobile berhasil menumbuhkan jumlah pengguna hingga kuartal III/2024 sebesar 28,34% (year on year/yoy), dengan total lebih dari 7,57 juta pengguna.
“BSI Mobile terus tumbuh karena memiliki keunikan sebagai sahabat sosial dan spiritual, dengan awareness salah satu instrumen utamanya yaitu ZISWAF,” ungkap Saut.
Hingga September 2024, transaksi ZISWAF di BSI Mobile telah mencapai Rp96 miliar, tumbuh 31% dibandingkan tahun sebelumnya.
Saut menambahkan, saat ini BSI Mobile juga sedang dikembangkan menjadi superApps yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk penetrasi transaksi BSI via mobile dimanapun dan kapanpun.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai platform, termasuk e-wallet, e-commerce, crowdfunding, payment system aggregator, dan comparison platform. Melalui kemitraan strategis ini, kami berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dan inovatif, sehingga dapat memberikan kemudahan dan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat dalam memanfaatkan layanan keuangan syariah,” tutup Saut.