ANALIS MARKET (28/11/2024) : IHSG Masih Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham global MSCI bergerak turun dan US Dollar melemah seiring dengan imbal hasil US Treasury pada perdagangan hari Rabu (27/11/24) secara para investor mencerna data ekonomi terbaru dan potensi dampak kebijakan dari pemerintahan AS di bawah presiden baru Donald Trump, termasuk ancaman tarif. 

Harga minyak ditutup hampir flat setelah secara mengejutkan terjadi peningkatan besar pada persediaan bensin AS dan kekhawatiran tentang prospek suku bunga AS pada tahun 2025 mengimbangi meredanya kekuatiran akan supply dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah – Lebanon.

MARKET SENTIMENT: Pasar ekuitas melemah setelah data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat pesat pada bulan Oktober, yang menunjukkan ekonomi mempertahankan laju pertumbuhan yang kuat tetapi laju perlambatan inflasi telah terhenti baru-baru ini. Dalam 12 bulan hingga Oktober, inflasi inti, yang dilacak oleh Federal Reserve untuk kebijakan moneter alias CORE PCE PRICE INDEX , meningkat 2,8% yoy setelah naik 2,7% pada bulan September. Para ekonom menilai memang hal ini sudah diperkirakan bahwa Inflasi akan sedikit meningkat, tetapi belum akan lepas kendali sehingga mereka meyakini hal ini masih membuka jalan bagi pemotongan 25 basis poin pada bulan Desember dan kemudian mungkin jeda setelah itu. Setelah data tsb dirilis , para trader bertaruh pada probabilitas 70% untuk pemotongan suku bunga Fed pada bulan Desember , naik dibandingkan dengan probabilitas sekitar 59% pada hari Selasa, demikian menurut CME FedWatch. Alhasil di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 138,25 poin, atau 0,31%, menjadi 44.722,06, S&P 500 melemah 0,38%, Nasdaq Composite terkuras 0,60%. Indeks saham MSCI global tergelincir 0,10%, sementara indeks STOXX 600 Eropa membuntuti dengan ditutup minus 0,19%.

– Reaksi investor juga turut memperhitungkan ancaman Presiden terpilih Donald Trump pada Senin malam untuk segera mengenakan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada saat ia menjabat pada bulan Januari, dan mengenakan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China. Ancaman tersebut pun telah memicu peringatan akan adanya serangan pembalasan dari negara-negara terkait.

– Pergerakan pasar hari Rabu kemungkinan besar dipengaruhi oleh likuiditas yang lebih rendah sebelum hari libur Thanksgiving AS di hari Kamis. Penutupan pasar hari Kamis akan diikuti oleh hari perdagangan yang lebih pendek pada hari Jumat.

– JPMORGAN menetapkan target tahun 2025 untuk indeks S&P 500 pada angka 6.500, yang menyiratkan potensi kenaikan 8% dari level saat ini. Target tersebut didorong oleh proyeksi pertumbuhan laba sebesar 10%, di mana laba per saham (EPS) tercapai sebesar USD 270 tahun depan. JPMorgan mengutip kombinasi pelonggaran kebijakan moneter, belanja modal yang kuat yang digerakkan oleh AI, dan peningkatan luas pasar sebagai katalis utama untuk pertumbuhan yang diharapkan. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil, khususnya di dalam indeks Russell 2000, juga diproyeksikan akan bangkit kembali dengan kuat, menghasilkan pertumbuhan laba sebesar 40% setelah penurunan selama bertahun-tahun. Menurut catatan JPMorgan pada hari Rabu, ekonomi AS tetap menjadi hal yang penting bagi prospek ini, dengan menekankan tema AS diharapkan masih mempertahankan perannya sebagai mesin pertumbuhan global.

INDIKATOR EKONOMI: US Consumer Confidence (Nov) slightly di bawah konsensus, namun in overall masih meningkat ketimbang bulan Oct. Yang menjadi concern adalah kesehatan sektor property secara penjualan rumah baru (New Home Sales) bulan Oct anjlok sangat bahkan ke level terendah yang tak pernah terlihat sejak tahun 2010.

– Initial Jobless Claims yang telah dirilis lebih awal mengantisipasi libur Thanksgiving menyatakan bahwa pada pekan terakhir klaim pengangguran berkurang sebanyak 2ribu ke angka 213ribu, dibanding pekan sebelumnya.

– Perkiraan US GDP Q3 masih sesuai ekspektasi di level 2.8% qoq, dibantu pertumbuhan Durable Goods Orders (Oct) yang di luar perkiraan ternyata muncul positif.

CURRENCY & FIXED INCOME: YIELD US TREASURY tenor 10 tahun turun 5,4 basis poin menjadi 4,248%, dari 4,302% pada Selasa malam ; sementara imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun 5 basis poin menjadi 4,4298% dari 4,48% pada Selasa malam. Yield obligasi tenor 2 tahun turun 3,1 basis poin menjadi 4,223%, dari 4,254% pada Selasa malam.

– DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang major dunia lainnya termasuk Yen dan Euro, turun 0,73% menjadi 106,06. Terhadap Yen Jepang, Dollar melemah 1,3% 151,11 dengan Yen menyentuh level terkuatnya terhadap greenback dalam 5 minggu. Euro naik 0,75% pada USD 1,0565 sementara Poundsterling menguat 0,85% menjadi USD 1,2675. Setelah jatuh pada Selasa, Peso Meksiko bangkit menguat 0,3% terhadap USD, dan Dollar Kanada menguat 0,21% terhadap greenback.

– Mata uang kripto terbesar, BITCOIN , berusaha bangkit setelah turun 4 hari dari rekor tertinggi USD 99.830. Harganya terakhir melonjak 5,34% pada USD 96.544,00.

KOMODITAS: Harga MINYAK bergerak volatile antara teritori negatif & positif setelah jatuh pada hari Selasa akibat konfirmasi gencatan senjata ISRAEL – HIZBULLAH menyusul pelemahan yang lebih tajam pada hari Senin untuk mengantisipasi kesepakatan tersebut. Minyak mentah US WTI ditutup tergelincir 0,07%  pada USD 68,72 / barel, sementara BRENT berakhir pada USD 72,83 / barel, naik 0,03% pada hari itu.

– Pada logam mulia, spot EMAS naik 0,17% menjadi USD 2.636,35 / ons.

INDONESIA: Pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak telah digelar untuk pertama kalinya di Indonesia pada hari Rabu (27/11/2024), dilaksanakan di 545 daerah meliputi 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024 tercatat sebanyak 203.657.354 pemilih. Pasar keuangan turut meliburkan diri kemarin setelah ditutup merosot 68.22pts / minus hampir 1% pada hari Selasa ke level 7245.89 secara para investor ingin mengamankan keuntungan portfolio menjelang PILKADA dan mengantisipasi apa yang terjadi di market regional. Seperti diduga, arus capital outflow masih terjadi di mana hari itu asing jual bersih IDR 830.32 milyar, menambah deras penjualan sebulan terakhir menjadi IDR 15.78 triliun. Nilai tukar RUPIAH masih panas di angka 15,925 / USD,

Menyikapi beragam kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas menilai sepertinya sulit turun agak signifikan apalagi menjelang akhir tahun, jika tidak ada gambaran bahwa pemotongan suku bunga The Fed akan berjalan pada laju yang bisa diterka. 

“Hari ini IHSG harus coba bertahan di Support MA10 / 7210 sambil berusaha menembus Resistance MA20 / 7310 untuk melancarkan rencana window dressing menuju Target akhir tahun konservatif di angka 7450-7500,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (28/11).