Indeks Kospi Anjlok 2,64 Persen 

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 65,49 poin, atau sekitar 2,64 persen, pada Rabu (13/11/2024), menjadi 2.417,08 yang merupakan angka penutupan terendah sejak 13 November 2023. 

Volume perdagangan moderat mencapai 605 juta saham senilai 10,8 triliun won atau sekitar US$7,6 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 801 berbanding 104. 

Angka indeks turun untuk sesi keempat beruntun dipicu kekhawatiran para investor terhadap kebijakan yang akan diambil Donald Trump setelah terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat. 

“Pasar saham domestik melemah dipicu penguatan nilai tukar dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi AS,” jelas Kim Ji-Won, periset KB Securities, seperti dilansir Yonhap News. 

Investor asing melepas saham senilai 711 miliar won, sedangkan investor ritel dan institusi masing-masing meraup saham senilai 650 miliar won dan 18,7 miliar won.  

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics terjun 4,53 persen ke harga terendah dalam empat tahun terakhir.  

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing anjlok 3,43 persen dan 1,2 persen. Saham perusahaan baja POSCO Holdings terjun 5,25 persen, sedangkan saham Korea Zinc tergelincir 14,1 persen. 

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 3,1 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.406,6 won per dolar AS. 

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen. 

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 62,2 poin, atau sekitar 0,75 persen, menjadi 8.193,4. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Filipina melemah, sedangkan Bursa Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam menguat. 

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 17,31 poin, atau sekitar 0,51 persen, menjadi 3.439,28. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 16,55 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 19.830,33.