Indeks Kospi Merosot 1,94 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 49,09 poin, atau sekitar 1,94 persen, pada Selasa (12/11/2024), menjadi 2.482,57 yang merupakan angka penutupan terendah sejak 5 Agustus.
Volume perdagangan mencapai 719 juta saham senilai 12,3 triliun won atau sekitar US$8,7 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 787 berbanding 120.
Angka indeks merosot dipicu kehawatiran rencana pengenaan tarif impor tinggi oleh pemerintah Amerika Serikat setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS.
“Para investor disarankan untuk merespon secara berhati-hati fluktuasi pasar saham, mengingat lemahnya sentimen investasi dan disparitas antar industri,” jelas Kim Ji-Won, periset KB Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 233 miliar won dan 109 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 332,3 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics terjun 3,64 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing merosot 1,99 persen dan 4,71 persen.
Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing melemah 1,9 persen dan 2,85 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 8,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.403,5 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,89 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 10,6 poin, atau sekitar 0,13 persen, menjadi 8.255,6. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Indonesia dan Malaysia melemah.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 45,91 poin, atau sekitar 1,32 persen, menjadi 3.424,16. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 601,65 poin, atau sekitar 2,95 persen, menjadi 19.825,28.