ANALIS MARKET (16/10/2024) : IHSG Diprediksi Bergerak Bullish

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham utama Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan hari Selasa (15/10/24), dengan penurunan 1% di NASDAQ Composite yang sarat Teknologi menyebabkan kerugian karena saham chip jatuh karena kekhawatiran permintaan sementara sektor Energi anjlok 3% karena turunnya harga minyak. 

Dow Jones Industrial Average melemah 324.80 poin, atau 0.75%, turun tahta dari level 43,000 yang baru saja terjadi kemarin ; sementara S&P 500 terdepresiasi 0.76% ke level 5,815.26 , serta Nasdaq Composite merosot 1.01%.

MARKET SENTIMENT: Sejumlah laporan keuangan perusahaan ternama AS mendominasi market sentiment. Meskipun laba dari raksasa KEUANGAN Goldman Sachs, Citigroup, dan Bank of America positif, saham Nvidia dan ASML memimpin kemerosotan TEKNOLOGI global, dan perhatian akhir minggu ini akan beralih ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, produsen kontrak yang memproduksi prosesor Nvidia. Perusahaan ini diharapkan melaporkan lonjakan laba kuartalan sebesar 40% pada hari Kamis, berkat melonjaknya permintaan. Saham Nvidia turun 4.7% setelah mencetak rekor penutupan tertinggi pada hari Senin dan setelah laporan media bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor chip AI oleh perusahaan-perusahaan AS. Produsen peralatan chip ASML Holdings menunjukkan ekspektasi yang suram untuk penjualan tahun 2025, membuat harga sahamnya terjungkal 16% dan otomatis menyeret indeks semikonduktor Philadelphia anjlok 5.3% untuk penurunan satu hari terbesar sejak awal September. Indeks industri ENERGI ditutup turun 3% , merupakan persentase penurunan  harian terbesar sejak awal Oktober 2023 karena harga minyak mentah drop disebabkan ekspektasi permintaan yang lebih lemah setelah laporan media menunjukkan Israel tidak akan menyerang target minyak Iran.

MARKET ANALYSIS: S&P 500 baru saja mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di tahun 2024 pada sesi sehari sebelumnya, naik 42,3% dari posisi terendahnya pada akhir 2023, menandai salah satu reli 12 bulan terkuat dalam sejarah. Analis UBS dan Goldman Sachs optimis meningkatkan target akhir tahun mereka untuk 2024 dan 2025, memproyeksikan indeks ini dapat melampaui 6.000 sebelum akhir tahun. Mereka menilai, investor institusional beralih dari strategi defensif ke agresif karena “FOMU” (fear of underperforming benchmarks), dan program buyback saham oleh perusahaan diperkirakan akan menambah likuiditas besar ke pasar, di mana terdapat potensi menyuntikkan USD 6 miliar setiap harinya. Dengan 37% perusahaan S&P 500 akan melaporkan pendapatan segera dan pola musiman yang mendukung kinerja kuat, indeks ini bisa mencapai 6.160–6.270 pada akhir tahun. Indeks lain seperti Nasdaq 100 dan US Small Cap 2000 juga diperkirakan akan berkinerja baik, mencerminkan kondisi menguntungkan di tahun pemilu (PILPRES AS).

WHAT TO EXPECT: Selain laporan laba perusahaan berikutnya, data ekonomi utama termasuk Retail Sales and Industrial Production. Mengenai prospek pemotongan FED FUND RATE, pada Selasa sore, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa bahkan setelah pemotongan suku bunga pada bulan September, para pembuat kebijakan masih berupaya untuk menurunkan inflasi. Para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 98% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut CME FedWatch.

MARKET ASIA & EROPA: Angka UK CPI akan jadi sorotan hari ini di mana diperkirakan Inflasi INGGRIS (Sept) bisa masih terus ditekan ke bawah 2% yang merupakan angka Target ECB. Di benua ASIA, angka Unemployment Rate SOUTH KOREA (Sept) secara tak terduga naik 0.1% ke level 2.5%. Data tsb muncul menjelang pengumuman Trade Balance dan Impor – Ekspor mereka (Sept). Sementara di negara tetangga Negeri Sakura, JEPANG laporkan Core Machinery Orders yang lemah di bulan Aug, secara mengejutkan terkontraksi -3.4% yoy, dari posisi 8.7% di bulan sebelumnya , dan tak mampu penuhi ekspektasi adanya pertumbuhan positif walau mengecil ke 3.6%. Sementara itu, para investor terus mencerna informasi terkini dari CHINA mengenai langkah-langkah stimulusnya, di mana pemerintah di sana mengumumkan akan diadakan konferensi pers pada hari Kamis untuk membahas promosi pengembangan sektor properti yang “stabil dan sehat”.

KOMODITAS: Harga MINYAK anjlok lebih dari 4% ke level terendah 2 minggu ini pada hari Selasa karena prospek demand global yang melemah dan juga setelah laporan media mengatakan ISRAEL tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak IRAN , meredakan kekhawatiran akan gangguan supply. Minyak mentah BRENT tergelincir 4.14%, ke harga USD 74.25 / barel, sementara US WTI ditutup meleleh 4.4%, pada USD 70.58 / barel. Kedua harga acuan tsb sempat mencapai level terendah sejak awal Oktober, setelah ditutup terkontraksi sekitar 2% pada hari Senin. Brent dan US WTI turun sekitar USD 5 sejauh minggu ini, hampir menghapus keuntungan kumulatif yang dibuat setelah para trader khawatir Israel akan menyerang fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober. Sementara itu baik OPEC+ maupun International Energy Agency (US IEA) minggu ini memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan demand minyak global pada tahun 2024, dengan China sebagai penyumbang terbesar penurunan tersebut.

INDONESIA:

– TRADE BALANCE (Sept) kembali catatkan surplus walau kali ini menyempit menjadi USD 3.26 miliar dari USD 3.40 miliar di bulan sebelumnya, karena pertumbuhan Ekspor melambat menjadi 6.44%, sementara Impor meningkat sebesar 8.55%, meskipun perkiraan pasar lebih rendah dari yang diharapkan dan rencana pemerintah untuk mengenakan bea masuk. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, Neraca Perdagangan mencatat surplus sebesar USD 27.72 miliar, dengan Ekspor dan Impor masing-masing meningkat sebesar 0.32% dan 3.86%. Di lain pihak, Penanaman Modal Asing Langsung (FOREIGN DIRECT INVESTMENT) ke Indonesia meningkat sebesar 18.55% yoy pada kuartal ketiga, mencapai IDR 232.65 triliun (USD 14.94 miliar), demikian menurut Kementerian Investasi. Ini menandai percepatan dari pertumbuhan tahunan 16.6% yang tercatat pada kuartal kedua, walau data tersebut belum termasuk investasi di sektor Keuangan dan Minyak & Gas.

– Hari ini RAPAT DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah di level 6.0% meskipun Inflasi turun ke level terendah sejak 2021, dengan pertimbangan menjaga stabilitas nilai tukar RUPIAH. Inflasi turun menjadi 1.84% dan telah berada dalam target BI sebesar 1.5% hingga 3.5% sepanjang tahun, namun Rupiah telah jatuh lebih dari 3% dari puncaknya di bulan September.

IHSG mundur teratur setelah bertatap muka dengan Resistance MA20 di bilangan 7636, akhirnya ditutup pada level 7627 , menguat 67.3 pts / +0.9% , kali ini didukung oleh Foreign Net Buy sebesar IDR 289.52 (RG market), aksi beli asing yang lama tidak terlihat belakangan ini. 

Menyikapi hal tersebut, Analis NH Korindo Sekuritas melihat masih perlu banyak perjuangan dari IHSG untuk kembali ke jalur uptrend-nya, salah satunya adalah dengan menembus Resistance MA20 tersebut ke atas 7640.

Volatilitas pasar sepertinya masih akan tinggi, apalagi mendekati moment pembentukan Kabinet & pengangkatan Presiden RI yang baru, Prabowo Subianto, pekan depan 21 Oktober.

“Secara teknikal, terobosan dari MA50, momentum bullish yang kuat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (16/10).