Rencana Progres Pembangunan LRT Bali, Begini Bocoran Kemenhub

Foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap perkembangan terbaru mengenai pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bali atau Bali Urban Subway.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Mohamad Risal Wasal mengatakan, salah satu investor yang menggarap proyek pembangunan Bali Urban Subway yaitu Korea Selatan.

"Kita memang ada kegiatan di sana, dengan Pemprov Bali dengan bantuan dari Korea Selatan untuk pembuatan kajian atau feasibility study (FS)," kata Risal di Jakarta, Minggu (13/10).

Dia menerangkan, bahwa tahap pembangunan dibagi menjadi empat fase. 

Fase pertama, proyek ini akan meliputi jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Central Parkir Kuta, dengan perhentian di Seminyak, Berawa, dan Cemagi dengan panjang 16 kilometer. 

Sedangkan fase kedua LRT Bali kan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Jimbaran, Universitas Udayana, dan Nusa Dua dengan panjang 13,5 kilometer.

Sementara itu, fase ketiga proyek ini akan menghubungkan Central Parkir Kuta dengan Denpasar, termasuk Sesetan, Renon, dan Sanur. 

Fase keempat akan menghubungkan Renon dengan Gianyar, mencakup Sukawati dan Ubud. 

Risal menambahkan, saat ini tengah menyelesaikan desain LRT bawah tanah (underground) yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Bali. 

Mekanisme itu dipilih lantaran mempertimbangkan kearifan lokal dan menghormati situs-situs tempat ibadah di Bali. 

"Bali memiliki kekayaan budaya yang sangat dihormati sehingga pembangunan LRT akan dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sekitar, terutama lokasi-lokasi suci yang ada di pulau ini," tegasnya.

Lebih lanjut Risal bilang, bahwa studi pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Bali atau Bali Urban Subway sedang berlangsung.

"Studi dulu aja, FS dulu. Dari FD ke DED, masih ada tahapan-tahapan itu," tandas dia.