Wall Street Melemah Dipicu Peningkatan Imbal Hasil Obligasi AS

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (26/9/2023) dipicu peningkatan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 388 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 33.618,88. Indeks S&P 500 merosot 63,91 poin, atau sekitar 1,47 persen, menjadi 4.273,53. Indeks komposit Nasdaq melemah 207,71 poin, atau sekitar 1,57 persen, menjadi 13.063,61.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir setelah Federal Reserve menyatakan akan meningkatkan suku bunga sekali lagi tahun ini.
Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif. Indeks sektor teknologi dan properti merosot 1,8 persen, sedangkan indeks sektor utilitas terjun 3,05 persen.
Sentimen pasar juga terpengaruh potensi terjadinya government shutdown sebagian di AS mulai akhir pekan ini, yang menurut agensi pemeringkat Moody’s dapat berpengaruh buruh terhadap peringkat kredit negara tersebut.
Saham Amazon terjun 4 persen setelah Federal Trade Commission AS mendaftarkan tuntutan hukum antitrust terhadap perusahaan e-commerce tersebut ke pengadilan.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman November 2023 turun 0,87 persen menjadi US$1.910,7 per ons. Indeks dolar AS naik 0,16 persen menjadi 106,17.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1,73 poin menjadi 7.625,72. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 149,62 poin, atau sekitar 0,97 persen, menjadi 15.255,87.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, turun 12,70 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 9.373,30. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 49,86 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 7.074,02.
Nilai tukar poundsterling melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2174 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1500 euro per pound.