Catatan Surplus Neraca Pembayaran hingga Transaksi Modal dan Finansial

foto: dok. Bank Indonesia

Pasardana.id - Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2023 mencatat surplus US$6,5 miliar.

Nilai itu meningkat 38,29% dari US$4,7 miliar pada triwulan IV 2022.

Mengutip keterangan Bank Indonesia, Selasa (23/5/2023), kinerja NPI tersebut ditopang oleh berlanjutnya surplus transaksi berjalan dan diiringi oleh surplus transaksi modal dan finansial.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2023 meningkat dari sebelumnya US$137,2 miliar pada akhir Desember 2022 menjadi US$145,2 miliar.

Sementara itu, transaksi berjalan kembali mencatat surplus US$3 miliar (0,9% dari PDB) didukung oleh surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi.

Catatan ini melanjutkan capaian surplus pada triwulan IV 2022 sebesar US$4,2 miliar (1,3% dari PDB).

"Surplus neraca perdagangan barang tetap tinggi didukung oleh permintaan dari mitra dagang utama yang tetap baik terhadap komoditas ekspor nonmigas dan penurunan defisit migas seiring penurunan harga minyak dunia," tulis keterangan Bank Indonesia.

Di sisi lain, defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi Tiongkok sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi yang lebih rendah.

Bank Indonesia juga menerangkan, transaksi modal dan finansial mencatat surplus terutama ditopang oleh peningkatan kinerja investasi portofolio.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2023 mencatat surplus US$3,4 miliar (1,0% dari PDB), naik signifikan dibandingkan dengan surplus US$0,3 miliar (0,1% dari PDB) pada triwulan IV 2022.

"Perkembangan ini dikontribusikan oleh peningkatan kinerja investasi portofolio, terutama dalam bentuk aliran masuk pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan yang menarik," kata Bank Indonesia menjelaskan.

Investasi langsung juga tetap solid, dengan membukukan peningkatan surplus sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap terjaga.

Di sisi lain, transaksi investasi lainnya mengalami peningkatan defisit antara lain disebabkan oleh peningkatan investasi swasta dan kebutuhan pembayaran utang luar negeri.

Bank Indonesia menilai kinerja NPI triwulan I 2023 yang meningkat, terus menopang ketahanan eksternal Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.