Pefindo Ingatkan Kemampuan Bayar Utang BRPT Dipengaruhi Kondisi Ekonomi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA+ pada Obligasi Berkelanjutan III Barito Pacific senilai maksimum Rp3 triliun yang akan diterbitkan selama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran tanggal 31 Januari 2023.

Menurut Direktur Utama Pefindo, Irmawati, peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30 September 2023 yang akan berlaku sejak 1 November 2023 sampai dengan 1 November 2024.

“Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan emiten mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi,” papar dia dalam keterangan resmi pada tanggal 2 November 2023.

Untuk diketahui, PT Barito Pacific Tbk (IDX: BRPT) mencatatkan jumlah aset lancar senilai USD 2,817 miliar pada akhir September 2023.

Sedangkan kewajiban jangka pendek hanya USD631,34 juta.

Adapun kewajiban jangka panjang mencapai USD5,053 miliar.  

Di sisi lain, laba bersih yang dkumpulkan emiten sumber daya alam milik Prajogo Pangestu ini, mencapai USD35,847 juta, atau melonjak 218 persen dibanding akhir September 2022.

Penopangnya, pendapatan tumbuh 11,14 persen secara tahunan menjadi USD2,112 miliar pada akhir kuartal III 2023.

Menariknya, beban pokok pendapatan dan beban langsung dapat ditekan 17,1 persen secara tahunan menjadi USD1,69 miliar.

Alhasil laba kotor terkerek 27,1 persen menjadi USD421,6 juta.

Adapun laba sebelum pajak melonjak 67,5 persen secara tahunan menjadi USD201,13 juta pada akhir kuartal III 2023.

Salah satu pos penunjangan, BRPT meraup keuntungan lain-lain senilai USD103,56 juta, atau melejit 347 persen dibanding akhir kuartal III 2022 senilai USD23,185 juta.

Patut dicermati, BRPT harus menguras kas senilai USD283,4 juta untuk aktivitas operasi selama sembilan bulan 2023.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya sebesar USD2,053 miliar.

Namun, pembayaran kepada pemasok, Direksi, karyawan dan lainnya mencapai USD2,032 miliar.

Ditambah, pembayaran pajak penghasilan sebesar USD150,71 juta dan pembayaran beban keuangan senilai USD200,75 juta.