Diproyeksi Melonjak Tajam, Kemenhub Minta Pemda Bersiap Sambut Pergerakan Warga Saat Nataru

Pasardana.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap potensi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 mencapai 107,63 juta orang.
Prediksi ini melonjak tajam sebesar 143,65 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 lalu.
Menteri Perhubungan dalam keterangan resmi, Senin (20/11) kemarin mengatakan, bahwa potensi lonjakan tersebut diambil dari hasil survei Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).
"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi, meningkatnya sangat signifikan di atas 100 persen," sebut Menhub.
Menhub pun menjabarkan, menurut hasil survei, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata sekitar 45,29 persen dari total responden.
Kemudian, masyarakat yang ingin pulang kampung mencapai 30,15 persen, dan yang ingin merayakan Nataru di kampung halaman sebesar 18,98 persen.
Adapun survei dilakukan dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring melalui Whatsapp, Instagram, dan pengiriman SMS dengan total responden 44 ribu orang.
Untuk periode pelaksanaan survei yaitu satu bulan, mulai 26 Oktober sampai 2 November 2023.
Pelaksanaan survei ini juga melibatkan sejumlah pihak, di antaranya media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), akademisi, dan para praktisi sektor transportasi.
Lebih lanjut, BKT Kemenhub memprediksi untuk pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan akan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu dengan mobil sebesar 39,97 juta orang dan yang menggunakan motor dengan 20,14 juta orang.
Sedangkan, pergerakan masyarakat yang akan memakai transportasi ialah moda kereta api dengan perkiraan 14,79 juta orang.
Lalu menggunakan pesawat dengan 13,38 juta orang, dengan bus diperkirakan sebesar 12,29 juta orang, dengan kapal penyeberangan sekitar 6,78 juta orang, dan kapal laut dengan 3,86 juta orang.
Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, di antaranya berada di Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.
Kepala BKT, Robby Kurniawan menjelaskan, dari hasil survei tersebut dapat memberikan gambaran atau potret tren mobilisasi masyarakat di masa libur Nataru.
"Namun, hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya," ujar Robby.
Ia menjelaskan, hasil survei itu menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi penyelenggaraan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang dilakukan Kemenhub, kementerian/ lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
Sejumlah masukan/rekomendasi kepada pemerintah daerah, yaitu mempromosikan tarif bundling transportasi massal perkotaan dengan destinasi wisata untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Selanjutnya, menyusun kebijakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, menambah personel keamanan, menambah fasilitas keselamatan jalan arteri di daerah, dan perbaikan prasarana infrastruktur jalan.
Rekomendasi kepada instansi terkait lainnya, yaitu mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, mengatur kapasitas/ruang pada rest area dengan notifikasi, dan menambah lampu penerangan jalan umum di jalan tol.
Kemudian pembatasan jenis angkutan barang pada tanggal-tanggal puncak, memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrim, dan siaga penyelamatan dan pencarian pertolongan di daerah rawan dan wisata.
Dari hasil tersebut, lima daerah asal pergerakan terbesar, pertama Jawa Timur 16,30 persen (17,54 juta orang), Jabodetabek 13,76 persen (14,81 juta orang), Jawa Tengah 13,21 persen (14,22 juta orang), Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang), dan Sumatera Utara 6,93 persen (7,45 juta orang).
Sementara itu, lima daerah tujuan perjalanan terbesar, pertama Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang), Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 8,92 persen (9,60 juta orang).
Puncak arus pergi/keberangkatan diprediksi terjadi pada Sabtu (23/12/2023) sebesar 11,62 persen (12,5 juta orang), Sabtu (30/12/2023) 11,43 persen (12,31 juta orang), dan Jumat (22/12/2023) 8,22 persen (8,85 juta orang).
Selanjutnya, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa (2/1/2024) 18,96 persen (20,41 juta orang), Senin (1/1/2024) 16,92 persen (18,21 juta orang), dan Selasa (26/12/2023) 11,16 persen (12,01 juta orang).