Kinerja Positif, Penyaluran Dana Bergulir UMKM 2022 Lampaui Target

Foto : istimewa

Pasardana.id - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatatkan capaian kinerja tahun 2022 yang positif.

Sepanjang tahun 2022, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir sebesar Rp1,86 triliun dan melampaui target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo saat memberikan pengarahan kepada jajaran direksi dan pegawai LPDB-KUMKM di kantornya, Selasa (3/1/2023) mengatakan, bahwa capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras bersama.

"Dari pagi, siang, sore bahkan hingga larut malam, teman-teman terutama di lini penyaluran masih selalu bersemangat untuk melaksanakan komite, serta proses pencairan hingga di penghujung Desember 2022,” ujarnya.

Dijelaskan, penyaluran dana bergulir tersebut dilakukan dengan pola konvensional yaitu terserap sebesar Rp950 miliar, dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.

Adapun mitra koperasi penerima pinjaman/pembiayaan dana bergulir sebanyak 193 koperasi yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa untuk melalui tahun 2022 bukanlah hal yang mudah. Karena masih adanya bayang-bayang Covid-19 yang terus menerpa kinerjanya.

"Ada beberapa pegawai kita terdampak Covid-19. Namun dengan segala upaya kita tetap mampu meneruskan perjuangan dalam mencapai target berkat kesolidan kita,” ucap Supomo.

Sementara itu, pada tahun 2023, LPDB-KUMKM menetapkan target penyaluran dana bergulir sebesar Rp2 triliun.

Strategi dalam mencapai target tahun 2023, salah satunya yaitu dengan mengedepankan inovasi layanan, mempertahankan motivasi kerja, serta terus menjaga integritas petugas layanan.

“Harapan saya, di tahun 2023 akan masih dan seterusnya menjadi momentum kita dengan spirit “New LPDB” untuk mewujudkan tagline kita bahwa kita adalah salah satu pemegang peranan penting dalam menggerakan ekonomi bangsa, bahwa kita benar-benar hadir dan kita adalah mitra untuk bangsa,” katanya.

Lebih lanjut Supomo mengatakan, tahun ini penyaluran dana bergulir konvensional akan lebih difokuskan kepada koperasi sektor riil.

Katanya, sektor riil ini sudah dibina sejak tahun lalu.

"Insya Allah ada hasilnya. Koperasi untuk sektor riil itu bukan hal baru, tapi apakah itu bisnis baru? Tentu tidak. Cuma model bisnis untuk koperasi itu masih banyak hal yang baru,” terang dia.

Sementara untuk pola syariah, pihaknya akan menyalurkan dana bergulir berbasis komunitas, seperti melalui Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah), maupun Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).

“Itu yang banyak kita lakukan karena Bimtek-Bimtek yang kita lakukan di tahun lalu, tahun ini akan semakin banyak. Contoh 17 pesantren di Jawa Timur Bimtek-nya sudah, tinggal mulai penataan organisasinya, cara kerjanya mereka harus rapih juga. Jadi intinya tata kelola-nya harus baik,” ungkap Supomo.

Di kesempatan yang sama, Supomo juga mengungkapkan, bahwa ke depan, manajemen LPDB-KUMKM akan membuat sistem monitoring kesehatan (medical check-up) seluruh karyawan.

"Ada semacam early warning system. Saya minta para pimpinan di LPDB-KUMKM untuk memantau hal itu," kata Supomo.

Oleh karena itu, para pimpinan benar-benar memantau alur dan frekuensi pekerjaan jajaran di bawahnya, sebagai bahan pertimbangan menimbang faktor kesehatan.

Pasalnya, ke depan, Supomo meyakini beban pekerjaan tidak bakal semakin mudah.

"Kita semua tahu, akan memasuki tahun politik. Dan itu tidak mudah," tukas Supomo.

"Karena itu, integrity harus terus kita jaga, seperti sekarang ini," pungkas Supomo.