Jababeka Manfaatkan PLTS Atap Dukung Kawasan Industri Net Zero Emission
Pasardana.id - Sebagai bentuk komitmennya menuju klaster industri net zero, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (IDX: KIJA) mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Diketahui, kawasan Industri Jababeka-Cikarang saat ini tergabung ke dalam grup Kawasan Industri Net Zero yang diprakarsai oleh World Economic Forum (WEF) dan menjadi klaster industri pertama di Asia Tenggara bersama dengan 11 Klaster di berbagai belahan dunia yang sudah berkomitmen mewujudkan net zero emission.
Adapun acara peresmian PLTS Atap di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang dilakukan bersamaan dengan deklarasi Jababeka Net Zero Forum.
Tujuan forum ini merupakan sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang ada di dalam Kawasan Industri Jababeka untuk melakukan, membangun partnership dan meng-advokasi policy untuk mewujudkan solusi dekarbonisasi di Kawasan Industri Jababeka.
"Aksi nyata untuk mewujudkan dekarbonisasi industri menjadi tantangan kita bersama. Sebuah gerakan besar dimulai dari satu langkah, dan momentum ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan visi dekarbonisasi menuju Kawasan Industri Net Zero," kata Wakil Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Tjahjadi Rahardja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/1).
Sementara itu, Managing Director PT Jababeka Infrastruktur, Agung Wicaksono mengatakan, PLTS Atap Jababeka adalah komitmen dari Jababeka yang berkolaborasi dengan Pertamina melalui Pertamina NRE dengan membangun PLTS atap di Water Treatment Plant satu dan dua dengan total kapasitas 230 kWp.
"PLTS yang dibangun merupakan tahap satu yang telah dibangun dan akan masih banyak pengembangunan selanjutannya dan teknologi dekarbonisasi lainnya di (Kawasan) Jababeka," ungkapnya.
Peresmian terbentuknya JNZ Forum ditandai dengan pemberian plakat apresiasi untuk perusahaan yang menjadi co-signatory net-zero industrial cluster yaitu Hitachi Astemo, Unilever, dan L'Oreal bersama Pertamina.
Target Jababeka Net Zero Forum adalah menjadi karbon netral di 2050.
Meski begitu, Jababeka menyadari, untuk mencapai dekarbonisasi dibutuhkan sinergi dengan perusahaan-perusahaan yang berada di dalam Kawasan Industri.
Pertemuan berkala di JNZ Forum akan dilakukan agar pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Kawasan Industri Jababeka bisa meningkat.
Lebih jauh Tjahjadi mengatakan, Jababeka akan menggandeng para tenant untuk menyusun peta jalan (roadmap) bersama-sama untuk Kawasan Industri Jababeka mencapai net zero di 2050.
Karena itu, ia mengajak para tenant dan perusahaan utilitas pemegang wilayah usaha di kawasan industri Jababeka mulai dari PLN, Cikarang Listrindo hingga Bekasi Power untuk berkontribusi dan bersama-sama mewujudkan klaster Jababeka Net Zero.
Saat ini sudah terdapat 8 perusahaan di kawasan industri Jababeka yang telah mengaplikasikan PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 3,2 MWp, dan paling tidak lebih dari 4 MWp di dalam proses pembangunan.
Klaster Jababeka Net Zero ini juga akan dibahas dalam WEF Annual Meeting pada tanggal 16-20 Januari 2023 di Davos.
PLTS sebagai energi terbarukan adalah salah satu dari banyak solusi lainnya untuk dekarbonisasi di kawasan industri seperti efisiensi energi, pengolahan sampah untuk circular economy, eksplorasi pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi, dan lain-lain.