Kas Tebal, Pefindo Sematkan IdA Pada Obligasi LTLS

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat IdA untuk Obligasi dan perusahaan, PT Lautan Luas Tbk (IDX: LTLS)  dengan prospek perusahaan stabil.

Obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan (SR) II Tahap II Tahun 2017 Seri B LTLS yang dirilis PT Lautan Luas Tbk (IDX: LTLS), senilai Rp285,5 miliar yang akan jatuh tempo pada 28 November 2022.

"Perusahaan berencana untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit dari eksternal,” tulis manajemen Pefindo seperti dilansir dalam keterangan resmi lembaga pemeringkat efek itu, Kamis (22/9/2022).

Sebelumnya, Pefindo juga telah memberikan rating sama yakni idA. Artinya prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah ‘kuat’.

Dijelaskan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Menanggapai peringkat itu, Investor Relations Manager LTLS,  Eurike Hadijaya menjelaskan, hasil itu mengambarkan posisi perseroan yang semakin kuat di industri manufaktur tanah air.

“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan diharapkan akan menjadi lebih baik, yang akan berdampak pula pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Eurike dalam keterangan pers.

Lebih lanjut ia merinci, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 4,06 triliun pada semester 1 2022 atau naik 32 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Sedangkan laba bersih LTLS juga berhasil naik menjadi Rp 181 miliar atau melonjak 134 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 77 miliar.

Adapun kas dan setara kas tercatat senilai Rp245,2 miliar

Selain itu, secara posisi hutang berbunga terhadap ekuitas menguat dari 0,7x pada akhir 2021 menjadi 0,5x pada periode Juni 2022.

Sedangkan hutang berbunga terhadap EBITDA menguat dari 2,4x pada akhir 2021 menjadi 1,9x pada periode Juni 2022.