DMMX Catatkan Pendapatan Semester I 2022 Menjadi Rp924,3 Miliar

foto : istimewa

Pasardana.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) melaporkan pertumbuhan top-line yang menakjubkan sebesar 154,2% YoY, atau melonjak menjadi Rp924,3 miliar di Semester I tahun 2022 (1H22), naik dari Rp363,6 miliar di 1H21.

Investor Relations of dmmgroup, Zefanya Angeline mengungkapkan, hal itu terutama didukung oleh kinerja yang kuat di segmen Trade Marketing (+150,7% YoY) dan segmen Advertising Exchange Hub (+119,5% YoY), ditambah dorongan tambahan dari dua aliran pendapatan baru: segmen Digital Wholesale (Rp130,6 miliar) bersama dengan Konten & Segmen Hiburan (Rp1,4 miliar).

"Pendapatan segmen Trade Marketing melonjak 150,7% YoY menjadi Rp712,5 miliar di 1H22," ungkap Zefanya, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (23/8/2022).

Disebutkan, jumlah anggota trade marketing DMMX tumbuh 34,4% YoY, berjumlah 132.193 outlet di 1H22, naik dari 99.189 anggota di 1H21.

Sementara itu, produktivitas outlet juga meningkat secara signifikan, karena penjualan rata-rata per outlet melonjak 86,5% YoY, dari Rp2,9 juta di 1H21 menjadi Rp5,3 juta di 1H22.

Hal itu menegaskan bahwa DMMX telah berhasil mengubah pelaku pasar tradisional dari praktik bisnis kuno menjadi operasi digital.

Selanjutnya, pendapatan segmen Advertising Exchange Hub tumbuh 119,5% YoY menjadi Rp842 juta di 1H22, meroket dari Rp384 juta di 1H21.

Secara triwulanan, segmen bisnis tersebut juga mencatat pertumbuhan besar sebesar 504% YoY di 2Q22, naik dari Rp25 juta di 2Q21 menjadi Rp151 juta di 2Q22.

Hal itu sebagian besar berasal dari Erafone, Mahaka Visual dan Media Indonesia.

Sementara itu, laba kotor berhasil tumbuh dengan memuaskan, sebesar 37,1% YoY, dari Rp28,4 miliar di 1H21 menjadi Rp39,0 miliar di 1H21.

"Namun, jika kita mengecualikan segmen Hardware Sales, laba kotor DMMX sebenarnya melonjak 77,4% YoY, melonjak dari Rp17,7 miliar di 1H21 menjadi Rp31,4 miliar di 1H22," beber Zefanya.

Pada tahun 2022, DMMX telah mengambil langkah berani, merambah ke bisnis konten & hiburan serta grosir digital, sehingga menegaskan posisinya sebagai pemain ekosistem utama.

Singkatnya, hal itu memerlukan dorongan besar dalam biaya operasional, terutama dalam penjualan & pemasaran dan biaya personalia.

Akibatnya, DMMX hanya membukukan pertumbuhan laba usaha 2,7% YoY, menjadi Rp12,8 miliar pada 1H22, dibandingkan dengan Rp12,5 miliar pada tahun sebelumnya.

"Kami menilai ini sebagai langkah yang diperlukan untuk memperluas kapasitas dan kemampuan Perusahaan, mempercepat cakupan dan skala masa depan," tambah Zefanya.

Dari sisi EBITDA, DMMX sebenarnya berhasil membukukan kinerja pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 37,9% YoY, naik dari Rp20,8 miliar di 1H21 menjadi Rp28,7 miliar di 1H22.

Di bawah garis, DMMX mencatat perubahan keuntungan Rp1,6 miliar di Investasi Lainnya, dibandingkan dengan keuntungan Rp105,0 miliar di 1H21.

Akibatnya, laba bersih hanya Rp10,3 miliar di 1H22, dibandingkan Rp115,8 miliar di 1H21.