IATA Lapor Temukan Tambahan Cadangan 20,58 Juta MT Batu Bara

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Arthaco Prima Energy (APE), anak usaha PT MNC Energy Investments Tbk (IDX: IATA) melaporkan penemuaan cadangan 20,58 juta MT (metric ton) dengan GAR 3.250 kg/kcal pada pengeboran Tahap 1 di lahan seluas 380 Ha dari total area cadangan saat ini seluas 2.059 Ha dengan sumber daya batu bara Tahap 1 mencapai 138,85 juta MT.

Head of Investor Relations IATA, Natassha Yunita menyampaikan, temuan cadangan dan sumber daya masih akan terus bertambah karena pengeboran Tahap 1 yang dilakukan hanya kurang dari 20 persen area IUP (Izin Usaha Pertambangan) APE yang dapat ditambang.

“Pengeboran Tahap 2 dan Tahap 3 rencananya akan selesai pada kuartal ini,” tandas dia kepada media, Senin (9/5/2022).

Ia menambahkan, APE telah memiliki IUP Operasi Produksi dengan luas 15.000 Ha di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lokasi tambang APE hanya 12,5 km dari sungai dan sekitar 108 km ke area transhipment di Pelabuhan Tanjung Buyut.

“APE direncanakan memulai produksi pada kuartal  2022,” kata dia.

Ia menaksir, kegiatan penambangan APE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) atau selisih arus kas dan pemasukan sebesar USD 56,6 juta, jika menggunakan harga batubara HBA rata-rata dari tahun 2000 sampai dengan April 2022.

Sedangkan Internal Rate of Return (IRR) atau keuntungan investasi sebesar 56,5 persen, Break Even Point (BEP) atau titik impas sebesar 5,2 juta MT dan Payback Period atau pengembalian modal investasi pada 1,87 tahun.

“Tentunya jika harga batu bara bertahan seperti sekarang, NPV diatas akan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat,” kata dia.

Dengan tambahan laporan ini, cadangan batu bara terbukti dari 9 IUP yang dimiliki oleh IATA naik menjadi 158,68 juta dari sebelumnya 138,1 juta MT.