Inflasi Inggris Capai 9 Persen

Pasardana.id - Inflasi Inggris mencapai level tertinggi sejak 1982 akibat berlangsungnya perang di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/5/2022), indeks harga konsumen meningkat 9 persen pada April, melampaui inflasi pada awal ’90-an lalu.
Inflasi di Inggris merupakan yang tertinggi di negara-negara utama Eropa dan G-7, dengan Kanada dan Jepang belum merilis data inflasi. Inflasi di kedua negara tersebut diperkirakan tidak akan mencapai setinggi inflasi Inggris.
Bulan lalu International Monetary Fund memperkirakan Inggris akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2023 dan menghadapi inflasi tinggi yang lebih persisten dari negara lainnya.
Melonjaknya biaya energi menjadi penyebab utama inflasi tinggi Inggris. Masih berlanjutnya invasi Rusia terhadap Ukraina membuat biaya energi diperkirakan akan lanjut meningkat pada Oktober.
Harga makanan meningkat 7 persen year-on-year pada April. Meski pemerintah Inggris telah menyalurkan paket bantuan senilai 22 miliar poundsterling, atau sekitar Rp400 triliun, kepada warga yang memerlukan, namun bantuan tersebut tertutupi peingkatan pajak pendapatan.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dikabarkan berencana untuk memangkas pajak dan meningkatkan bantuan pemanas rumah untuk membantu masyarakat Negeri Ratu Elizabeth.