Inflasi Indonesia Dinilai Relatif Terkendali

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, realisasi inflasi pada tahun 2021 tercatat sebesar 1,87% (yoy) atau naik dari realisasi tahun 2020 yang sebesar 1,68% (yoy).

Meski demikian, inflasi Indonesia dinilai relatif terkendali dibandingkan dengan beberapa negara yang terus mengalami peningkatan inflasi akibat supply-demand imbalance dan krisis energy.

"Pencapaian realisasi inflasi tahun 2021 didukung oleh inflasi volatile food (VF) yang masih terjaga ditengah peningkatan inflasi administered prices (AP) dan masih terbatasnya inflasi inti," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Senin (3/1/2021).

Airlangga menilai, inflasi Indonesia relatif terjaga dibanding misalnya, Singapura sebesar 3,8% (yoy), Euro Area sebesar 4,9% (yoy) dan Amerika Serikat sebesar 6,8% (yoy) pada November 2021.

“Di tengah tekanan inflasi di berbagai negara maju tersebut, laju inflasi Indonesia pada tahun 2021 masih terkendali pada level yang rendah dan stabil, serta berada di bawah kisaran target sebesar 3-1% (yoy) yang telah ditetapkan,” jelasnya lagi.

Hasil pengendalian tersebut, lanjut Airlangga, tidak terlepas dari koordinasi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

“Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Di kesempatan terpisah, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan laju inflasi domestik tetap terkendali meski terdapat peningkatan. 

Kenaikan inflasi disebabkan oleh pemulihan dari sisi demand seiring dengan naiknya tingkat mobilitas masyarakat di tengah harga global yang masih menekan. 

"Namun, inflasi IHK (indeks harga konsumen) cenderung terjaga akibat disrupsi suplai masih terbatas dan kenaikan daya beli belum maksimal," ujar Menkeu, Senin (3/1/2022). 

Lebih lanjut, Menkeu tetap mengingatkan bahwa terdapat potensi kenaikan ongkos produksi dan distribusi.

"Secara domestik kita lihat berbagai komponennya cukup terjaga, tapi kita harus simak untuk tahun 2022 harus kita waspadai,” katanya. 

Ditambahkan, inflasi Indonesia tahun lalu juga lebih baik dibanding negara lain. Brazil, misalnya, inflasinya sudah diatas 10%.

Kemudian, Rusia 8,4%, Meksiko 7,4%, Afrika selatan 5,5 %, Inggris diatas 5%, Korea selatan inflasinya mencapai 3,7%.