NFCX Gandeng SiCepat Jual Kendaraan Listrik

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX) menggandeng PT SiCepat Expres Indonesia (SiCepat) untuk memasuki industri kendaraan listrik, dengan membentuk perusahaan patungan - PT Energi Selalu Baru (ESB), yang berfokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan berbagai layanan pendukungnya.

Presiden Direktur NFCX, Abraham Theofilus mengatakan, wahana perdagangan digital perseroan akan memungkinkan pengguna untuk mengelola kendaraan listrik mereka dan penggunaan baterai terkait, untuk meredakan keraguan yang berkaitan dengan adopsi kendaraan listrik, terutama perihal jarak tempuh dan frekuensi penggunaan.

“Dalam prosesnya, NFCX juga akan secara bertahap memperkenalkan mekanisme loyalitas dalam platform digital yang akan memberi imbalan kepada pengguna sepeda motor listrik kami,” kata dia kepada media, Rabu (9/6/2021)

Di kesempatan yang sama, CEO SiCepat, The Kim Hai mengatakan, dengan teknologi baterai yang meningkat seiring berjalannya waktu, praktik ramah lingkungan dalam industri transportasi/logistik akan menjadi semakin terjangkau dan ekonomis.

“Untuk tahap 1, kami juga akan menambahkan sekitar 5.000 sepeda motor listrik ESB ke dalam armada kami dan akan terus menambahkan sepeda motor listrik untuk mendukung upaya Pemerintah menuju Indonesia yang lebih hijau," ungkapnya.

Ia menambahkan, sepeda motor listrik tersebut sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta.

Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021.

“Sepeda motor listrik kami akan hadir dengan beberapa model harga, untuk penukaran baterai yang akan memenuhi kebutuhan pengendara dengan frekuensi sering (frequent), tidak sering (non-frequent), jarak jauh, dan jarak pendek,” kata dia.

Hal ini menandai langkah awal Grup dalam memasuki pasar kendaraan listrik Indonesia yang menjanjikan dan diprediksi untuk tumbuh bersamaan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan industri EV yang terintegrasi

Dilengkapi dengan sumber daya alam (nikel, kobalt, dan tembaga), Indonesia telah secara aktif menggaet berbagai perusahaan asing untuk bermitra guna meningkatkan rantai nilai terkait produksi baterai kendaraan listrik.

Pemerintahan Jokowi menargetkan untuk memiliki 374 ribu mobil listrik, 11,8 juta motor listrik, 6 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 17 ribu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada 2025.

Pada 2030, angka ini diharapkan bertumbuh menjadi 2,2 juta unit untuk mobil listrik, 13 juta unit untuk motor listrik, 32 ribu unit untuk SPKLU dan 67 ribu unit untuk SPBKLU.

Selain itu, menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan investasi di sektor baterai kendaraan lisrik menjadi USD 35 miliar pada tahun 2033.