Rombak Susunan Direksi, Antam Juga Bagikan Deviden Rp 402,2 Miliar

Foto : istimewa

Pasardana.id - PT Aneka Tambang Tbk (IDX: ANTM) memutuskan membagikan deviden tunai sebesar Rp 402,2 miliar.

Jumlah ini merupakan 35 persen dari total laba bersih perusahaan di tahun 2020, yang tercatat sebesar Rp 1,15 triliun, sementara sisanya sebesar 65% atau Rp 747,08 miliar sebagai saldo laba.

Pembagian dividen tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2020 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (7/4).

Jumlah dividen tunai tersebut meningkat dari tahun buku 2019, yang tercatat senilai Rp 67,84 miliar atau dengan rasio 35% dari perolehan laba bersih perseroan.

"Antam memiliki kebijakan untuk membagikan deviden tunai kepada seluruh pemegang saham setidaknya satu kali setahun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan," kata SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko, dalam konfrensi pres secara virtual pada Rabu (7/4/2021) kemarin.

Adapun perolehan laba bersih Antam sepanjang tahun 2020 lalu mengalami kenaikan yang signifikan hingga 493 persen.

Pada tahun 2019, capaian laba bersih Antam tercatat hanya sebesar Rp 193,85 miliar. Nilai laba bersih per saham ikut naik tajam ke angka Rp 47,83/saham dari sebelumnya di akhir 2019 yang senilai Rp 8,07/saham.

Selain membagikan deviden, rapat juga menyetujui perombakan pengurus. Pemegang saham memberhentikan Aprilandi Hidayat Setia dari jabatannya sebagai Direktur Niaga dan Hartono sebagai Direktur Operasi dan Produksi.

Tak hanya itu, dalam keputusan RUPS, pemegang saham juga mengubah nomenklatur jabatan anggota direksi. Pertama, untuk Direktur Keuangan diubah menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Kedua, perubahan nomenklatur dari Direktur Operasi dan Produksi menjadi Direktur Operasi dan Transformasi Bisnis.

Kemudian, RUPST juga menghilangkan nomenklatur Direktur Niaga dan Direktur Pengembangan. Sehingga susunan pengurus Perseroan menjadi; Dana Amin sebagai Direktur Utama, Anton Herdianto sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Luki Setiawan Suardi sebagai Direktur SDM, dan Risono sebagai Direktur Operasi dan Transformasi Bisnis.