Covid-19 Turunkan Peringkat SSIA Jadi idBBB+

Pasardana.id - Pefindo menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan I 2016 PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menjadi “idBBB+” dari “idA- ”, dan merevisi outlook peringkat perusahaan menjadi “stabil” dari sebelumnya “negative”.
Berdasarkan keterangan resmi lembaga pemeringkat itu, Kamis (14/1/2021) diterangan bahwa peringkat efek bagi emiten properti itu berlaku sejak tanggal 11 Januari 2021 hingga 1 Maret 2021.
Pefindo menerangkan, penurunan peringkat itu didorong oleh pengaruh lanjutan dari COVID-19, terutama terhadap segmen hotel perseroan.
Meskipun pendapatan hotel SSIA pada kuartal ketiga tahun 2020 tumbuh sebesar 123,3 persen dibandingkan dengan kuartal kedua, raihan di kuartal III 2020 tersebut hanya mencerminkan sekitar 15 persen pendapatan hotel di kuartal pertama 2020.
“Kami juga percaya bahwa penerapan ulang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa dan Bali menyusul lonjakan kasus baru akan menghambat prospek pemulihan operasional hotel SSIA,” sebut pernyataan Pefindo.
Terlebih, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi juga mempengaruhi kawasan industri dan konstruksi SSIA karena transaksi penjualan tanah dan raihan kontrak baru jauh lebih rendah dari yang kami perkirakan.
Akibatnya, kinerja keuangan SSIA pada sembilan bulan pertama di tahun 2020 turun ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan peningkatan profil keuangannya diyakini akan sangat terbatas mengingat tingkat ketidakpastian yang tinggi seputar kapan COVID-19 dapat teratasi.
Asal tahu saja, obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Namun, peringkat dapat diturunkan jika ada perubahan struktural di sektor hotel karena perubahan perilaku konsumen yang disebabkan oleh pandemi, yang mengakibatkan hunian rata-rata hotel SSIA tetap lemah untuk waktu yang lama.
Peringkat juga dapat turun jika pemburukan ekonomi akibat COVID-19 akan terus memberikan tekanan kepada segmen kawasan industri dan konstruksi SSIA, yang masing-masing ditunjukkan oleh penjualan pemasaran dan raihan kontrak baru yang secara signifikan lebih rendah dari yang diharapkan.
Selain itu, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika diyakini bahwa SSIA menghadapi risiko likuiditas yang tinggi, karena ketidakmampuannya untuk mempersiapkan dana yang diperlukan secara tepat waktu untuk melunasi obligasi senilai Rp390 miliar yang jatuh tempo pada 21 September 2021.