Kementerian ESDM Berharap Produksi Freeport Bisa Kembali Normal
Pasardana.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap, produksi bijih emas dan tembaga Freeprot dapat kembali maksimal pada 2021, sehingga bisa berdampak baik pada perekonomian Papua.
"Diharapkan, di 2021 sudah ada produksi full capacity yang nantinya akan menghasilkan dividen, sehingga dividen itulah yang dalam tiga-empat tahun akan digunakan untuk menyelesaikan pinjaman," jelas Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, (11/2/2020).
Bambang mengakui, telah terjadi penurunan kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh peralihan ladang tambang Grasberg ke lahan bawah tanah dalam operasional PT Freeport Indonesia.
Dikatakan Bambang, peralihan tersebut membuat produksi bijih emas dan tembaga Freeport tidak maksimal sehingga serapan tenaga kerja di Papua ikut menurun.
Akibatnya, laju pertumbuhan ekonomi di bumi cenderawasih itu terhempas dan minus.
"Jadi memang kapasitas (operasinal-nya) turun, jadi yang terlibat mesti turun, pegawai turun, kontraktor turun semua karena memang kegiatan perpindahan fase," jelas Bambang.
Namun demikian, lanjut Bambang, diharapkan produksi tersebut akan kembali mencapai 100 persen atau full capacity pada 2021.
Selain itu, bisa menciptakan dividen yang pada awalnya direncanakan digunakan untuk mengembalikan pinjaman yang dilakukan Inalum sebagai wakil pemerintah saat mengambilalih kepemilikan saham PTFI menjadi sebesar 51 persen.