Kemenperin Dorong Penggunaan Serat Alam Sebagai Bahan Baku Industri

Foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Perindustrian mendorong percepatan implementasi penggunaan material lokal sebagai bahan baku industri.

Dimana upaya tersebut sejalan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dan target substitusi impor 35 persen pada 2022.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, guna mencapai sasaran tersebut, salah satu upaya yang dipacu adalah memajukan industri serat alam.

Karena itu, dirinya meminta para pelaku industri di Indonesia agar terus meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dalam proses produksinya.

"Optimalisasi terhadap potensi sumber daya lokal industri berbasis serat alam, nantinya dapat menunjang aktivitas industri yang berkelanjutan dan berkualitas di dalam negeri," katanya melalui siaran pers, Minggu (13/12/2020).

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kemenperin, Titik Purwati Widowati.

Dirinya mengatakan, serat alam memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan yang berkualitas tinggi dan bisa dikembangkan terus-menerus.

"Serat alam memiliki kelebihan dibandingkan serat sintetis karena dapat didaur ulang dan terbarukan. Sehingga peluang pengembangan serat alam di masa depan cukup menjanjikan," jelas Titik.

Sementara itu, Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi mengemukakan, potensi serat alam di Indonesia yang sangat melimpah seharusnya menjadi motivasi tersendiri bagi para pemangku kepentingan, termasuk lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan material baru melalui diversifikasi produk industri dari serat alam.

"Sekarang tinggal bagaimana kita dapat memanfaatkan potensi serat alam lokal ini menjadi bagian penting bernilai ekonomis untuk mendukung setiap tahap rantai industri berbasis serat alam," tegasnya.

Sementara itu, pemerintah berharap, potensi serat alam di Indonesia yang sangat melimpah dapat menjadi motivasi tersendiri bagi para pemangku kepentingan, termasuk lembaga penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan material baru melalui diversifikasi produk industri dari serat alam.